Selasa, 05 Oktober 2010

ISLAM HADIR DI AMERIKA JAUH SEBELUM COLOMBUS

السلام عليكم . بِسْــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah.

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.

Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.

Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa : ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah (*)

Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu muslim?

Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.


Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.


Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Sequoyah, also known as George Gist Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]

Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol.

Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu.

Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.

PERBEDAAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW DENGAN KITA

السلام عليكم . بِسْــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

BEDA RASULULLAH MUHAMMAD SAW & KITA CUMA TIPIS

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit bersedekah, kalau kita sedikit bersedekah...
Kalau Rasulullah sedikit makan, kalau kita sedikit-sedikit makan...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit bekerja, kalau kita sedikit sekali bekerja...
Kalau Rasulullah sedikit tidur, kalau kita sedikit-sedikit tidur...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit shalat, kalau kita sedikit sekali shalat...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit baca surat panjang, kalau kita sedikit baca surat panjang
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berjuang, kalau kita sedikit sekali berjuang

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dzikir, kalau kita sedikit sekali dzikir...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit cobaan, kalau kita sedikit sekali cobaan...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berkorban, kalau kita sedikit sekali berkorban
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dakwah, kalau kita sedikit sekali dakwah... ◕‿•
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit berpuasa sunnah, kalau kita sedikit puasa sunnah...
Kalau Rasulullah sedikit HARTA, kalau kita sedikit-sedikit HARTA...

Kalau Rasulullah sedikit-sedikit tahajud, kalau kita sedikit sekali tahajud...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit dhuha, kalau kita sedikit sekali dhuha...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit membaca Qur'an, kalau kita sedikit membaca Qur'an...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit mengajarkan ilmu, kalau kita sedikit mengajarkan ilmu...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit memaafkan, kalau kita sedikit sekali memaafkan...
Kalau Rasulullah sedikit-sedikit MENYAMPAIKAN, kalau kita sedikit sekali MENYAMPAIKAN
Dan.... Apa lagi eaaa??? ⓿⏟⓿
Tak banyak kan? Sedikit saja kok perbedaan kita dengan Rasulullah Muhammad SAW... >_<
Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi kita semua, tua, muda, kaya, miskin...
Semua ini hanya permainan dunia fana... di akhirat lah tempat kembali yang sebenarnya...

Amal apa yang kita bawa menuju kesana????
Apakah bahagia selamanya??? ◕‿◕
Bersama Rasulullah Muhammad SAW tercinta????
Atau celaka tak terhingga??? ☹ ☹ ☹
Beserta syaithon yang durhaka???

Qs.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

===========================================
APA BUKTI ISLAM BENAR???
Sangat penting untuk ribuan new member yang join tiap hari,tolong klik:
http://www.facebook.com/pages/-ISLAM-TERBUKTI-BENAR-/298400792751?v=info
===========================================

Untuk Posting hari lalui:
http://www.facebook.com/album.php?aid=147602&id=298400792751

Klik pada gambar untuk copy paste gambar lebih jelas untuk disebarkan... ^_^

Klik share,bagikan,kongsi, jempol,like,suka,tag,tandai agar dakwah menyebar ke seluruh pelosok. More like/jempol & More comment = membantu dakwah karena posting ini akan sering muncul di wall member sebagai most recent update.

Allah berfirman: Menyampaikan=Wajib (bukan kata saya)
Qs.3:20 Kewajibanmu kamu hanyalah menyampaikan ❤♡ ❥ ♥
Qs.5:92 Kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan dengan terang
Qs.16:82 Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan
Qs.16:125 Serulah pada jalan Tuhan-mu denga...n hikmah & pelajaran baik
Qs.42:48 Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan ❤♡ ❥ ♥
Qs.64:12 Kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan dengan terang

MUKJIZAT PENCIPTAAN MANUSIA - QUR'AN SEPANJANG MASA

السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
Maaf sebelumnya karena ada perubahan layout dari FB, maka catatan note untuk sementara tidak dapat dipublikasikan

Allah Azza wa Jalla telah menceritakan proses penciptaan manusia di dalam Al-Qur'an secara rinci.

Allah berfirman dalam surat Al-Mukminun (Orang-orang Beriman);

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍمِنْ طِينٍ. ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ.
ثُمَّ خَلَقْنَاالنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَعِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَفَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

"Dan sesungguhnya Kami telahmenciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah. Kemudian Kamijadikan saripati itu air mani dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." Qs.23 Mukminun: 12-14

Dari arti kata-kata, paling kurang ada 3 mukjizat yang telah dibuktikan:

1. Penciptaan manusia dari saripati tanah
2. Rahim yang kokoh, telah dibahas dalam posting hari-hari lalu
3. Urutan perkembangan Janin, telah dibahas di posting hari-hari lalu

Ini belum termasuk mukjizat kata, sastra, jumlah huruf, nomor ayat, nomor surat dan lainnya.

Dokter kandungan paling terkemuka di dunia membuktikan bahwa semua yang disebutkan didalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasululullah saw tentang proses penciptaan manusia adalah sesuai dengan yang ditemukan pada ilmu modern.

Inilah cendikiawan paling terkemuka dalam ilmu kandungan, doktor Kanada, Keith Moore. Dia memiliki sebuah buku yang diterjemahkan ke dalam delapan bahasa; dipelajari dikebanyakan universitas-universitas dunia. Dia menyampaikan pidato dengan tema, "Keselarasan Ilmu Kandungan dengan sesuatu yang Terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunah" diUniversitas al-Malik Faishal.


Dia berkata, "Sesungguhnya ilmu pengetahuan ini, yang terdapat dalam Al-Qur'andatang kepada Muhammad dari sisi Allah, sebagaimana juga memberikan bukti kepadaku bahwa Muhammad adalah pasti seorang rasul yang diutus dari sisi Allah."

Dia juga berkata dalam pidatonya, "Manusia ketika pertama kalidiciptakan dalam perut ibunya berbentuk segumpal darah, kemudian setelah itu ciptaannya meningkat menjadi segumpal daging, kemudian berubah menjadi tulang-belulang, dan kemudian dibungkus dengan daging,. "Semua yang kami dapatkan dalam penelitian-penelitian kami, maka kami mendapatkannya tertera didalam Al-Qur'an."

Seorang doktor Amerika, professor dalam bidang ilmu kandungan berkata pada muktamar yang diselenggarakan oleh Kerajan Arab Saudi di Riyadh, "Nash-nash Al-Qur'an memaparkan rincian yang lengkap bagi proses pertumbuhan manusia, dimulai semenjak tahap setetes mani sampai tahap pertumbuhan menjadi tulang dan tubuh."Dan katanya, "Belum ada dalam sejarah manusia, ditemukan paparan tentang prosespertumbuhan manusia yang gamblang seperti ini."

Professor Keith Moore memeluk Islam setelah membaca ayat ini, ialah mantan Rektor Universitas & Mantan Ketua Dokter Bedah di Kanada. Setelah memeluk Islam, beliau aktif dalam siaran TV di Kanada tentang Qur'an & Ilmu Pengetahuan Modern.

Semoga ini menjadi renungan bagi semua terutama bagi mereka yang murtad hanya karena dunia.

APA BUKTI ISLAM BENAR???
Sangat penting untuk ribuan new member yang join tiap hari,tolong klik:
http://www.facebook.com/pages/-ISLAM-TERBUKTI-BENAR-/298400792751?v=info

TIGA KEGELAPAN - QUR'AN SEPANJANG MASA

Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Qur'an Surah 39 Zumar:6)

Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu.

Ilmu kandungan menemukan bahwa janin ketika masih berada dalam kandungan dilapisi oleh tiga selaput yang melindunginya dari air yang berasal dari luar, dan dari panas serta cahaya, dan dinamakan dengan tiga kegelapan.

Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:

"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan:
1. pre-embrionik; dua setengah minggu pertama,
2. embrionik; sampai akhir minggu ke delapan,
3. dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran."
(Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)

Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:

- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.

- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib.

Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.

Semoga ini menjadi renungan bagi semua terutama bagi mereka yang murtad hanya karena dunia.

===========================================
APA BUKTI ISLAM BENAR???
Sangat penting untuk ribuan new member yang join tiap hari,tolong klik:
http://www.facebook.com/pages/-ISLAM-TERBUKTI-BENAR-/298400792751?v=info
===========================================
Untuk Posting hari lalui:
http://www.facebook.com/album.php?aid=147602&id=298400792751

Klik share,bagikan,kongsi, jempol,like,suka,tag,tandai agar dakwah menyebar ke seluruh pelosok. More like/jempol & More comment = membantu dakwah karena posting ini akan sering muncul di wall member sebagai most recent update.

Allah berfirman: Menyampaikan=Wajib (bukan kata saya)
Qs.3:20 Kewajiban kamu hanyalah menyampaikan ❤♡ ❥ ♥
Qs.5:92 Kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan dengan terang
Qs.16:82 Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan
Qs.16:125 Serulah pada jalan Tuhan-mu dengan hikmah & pelajaran baik
Qs.42:48 Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan ❤♡ ❥ ♥
Qs.64:12 Kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan dengan terang


Ayo mari menyampaikan.... SAMPAIKANLAH MESKI CUMA 1 AYAT

Alhamdulillah... Thanx 2 ALL 4 Support ^_^
TOLONG SAMPAIKAN dengan undang teman pada group ini supaya lebih banyak lagi orang tahu kalau cuma Islam saja satu-satunya agama yg TERBUKTI BENAR ❤♡ ❥ ♥ Semoga Allah membalas amal kita semua

Ketakutan Dalam Kesepian

Ketakutan Dalam Kesepian

By: agussyafii

Ketakutan yang terbesar dari orang-orang yang mengalami kesepian yang hebat adalah depressi atau kehilangan keseimbangan emosional untuk sementara waktu atau lama. Banyaknya pertimbangan sangatlah menentukan kepastian, harga diri, nilai dan pandangan dunia terhadap realitas yang ada. sering membuat orang menjadi terombang ambing dan menjadi merasa 'gila.' Hal itu bukan berarti kesepian adalah penyakit psikologis. Dr. Robert S Weiss dari Kedokteran Universitas Harvard menyebutkan bahwa kesepian adalah tanggapan normal dari kurangnya dua kebutuhan pokok sosial yang utama.

1. Bila kita memiliki ikatan dilengkapi hubungan akrab dengan pasangan atau seseorang yang kita cintai.

2. Rasa berkelompok dilengkapi dengan jaringan teman-teman yang ikut berbagi kepentingan yang sama dalam masalah tertentu.

Dua kebutuhan pokok inilah yang menjadi pondasi diri kita. Bila kita kehilangan salah satunya maka hal itu menyebabkan kita menjadi kesepian. Pengobatannya bisa melalui cara mengaktifkan atau mencari hubungan yang lebih berarti dan mengisi hari-hari yang ada dengan pekerjaan atau aktifitas yang menyenangkan. Meski kesepian bukan penyakit mental namun bisa berakibat buruk terhadap kesehatan fisik dan emosional seseorang bahkan berakibat kematian dini.

Kesepian dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Angka kematian yang tinggi dari mereka yang mengalami kesepian secara terus menerus selama 6 bulan sesudah kehilangan seseorang yang dicintainya. Kesepian seperti itu berakibat seseorang mengalami stress atau tertekan sekaligus dapat untuk bisa mengenali diri kita yang hakiki. Betapapun sakitnya kesepian itu adanya namun dapat menjadi sebuah pencarian batin yang efektif, saatnya untuk mencari makna hidup dan yang paling penting adalah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala. Dengan berdoa dan penyerahan diri secara total maka beban hati anda tersalurkan dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan membiarkan anda berjalan dalam kesendirian dan kesepian.

'Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.' (QS. Yusuf : 86).

Wassalam,
agussyafii

Ketakutan Dalam Kesepian

Ketakutan Dalam Kesepian

By: agussyafii

Ketakutan yang terbesar dari orang-orang yang mengalami kesepian yang hebat adalah depressi atau kehilangan keseimbangan emosional untuk sementara waktu atau lama. Banyaknya pertimbangan sangatlah menentukan kepastian, harga diri, nilai dan pandangan dunia terhadap realitas yang ada. sering membuat orang menjadi terombang ambing dan menjadi merasa 'gila.' Hal itu bukan berarti kesepian adalah penyakit psikologis. Dr. Robert S Weiss dari Kedokteran Universitas Harvard menyebutkan bahwa kesepian adalah tanggapan normal dari kurangnya dua kebutuhan pokok sosial yang utama.

1. Bila kita memiliki ikatan dilengkapi hubungan akrab dengan pasangan atau seseorang yang kita cintai.

2. Rasa berkelompok dilengkapi dengan jaringan teman-teman yang ikut berbagi kepentingan yang sama dalam masalah tertentu.

Dua kebutuhan pokok inilah yang menjadi pondasi diri kita. Bila kita kehilangan salah satunya maka hal itu menyebabkan kita menjadi kesepian. Pengobatannya bisa melalui cara mengaktifkan atau mencari hubungan yang lebih berarti dan mengisi hari-hari yang ada dengan pekerjaan atau aktifitas yang menyenangkan. Meski kesepian bukan penyakit mental namun bisa berakibat buruk terhadap kesehatan fisik dan emosional seseorang bahkan berakibat kematian dini.

Kesepian dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Angka kematian yang tinggi dari mereka yang mengalami kesepian secara terus menerus selama 6 bulan sesudah kehilangan seseorang yang dicintainya. Kesepian seperti itu berakibat seseorang mengalami stress atau tertekan sekaligus dapat untuk bisa mengenali diri kita yang hakiki. Betapapun sakitnya kesepian itu adanya namun dapat menjadi sebuah pencarian batin yang efektif, saatnya untuk mencari makna hidup dan yang paling penting adalah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala. Dengan berdoa dan penyerahan diri secara total maka beban hati anda tersalurkan dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan membiarkan anda berjalan dalam kesendirian dan kesepian.

'Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.' (QS. Yusuf : 86).

Wassalam,
agussyafii

Makna Keridhaan

Makna Keridhaan

By: agussyafii

Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216).

Ayat ini memiliki makna tentang indahnya keridhaan. Makna ridha dengan pemberian yang telah Allah tetapkan kepada kita merupakan kunci sukses dalam meraih kebahagiaan. Sesungguhnya keridhaan itu memiliki buah yang melimpah berupa keimanan. Orang yang ridha dengan ketetapan Allah akan terangkat ditempat yang mulia. Hal itu mempengaruhi keyakinannya menjadi dalam dan memiliki akar yang kuat, tertanam dalam hati.

Barangsiapa yang hatinya penuh dengan ridha terhadap ketetapanNya. Allah akan memenuhi hatinya dengan kekayaan, rasa aman, serta qonaah, selanjutnya Allah menjadikan hatinya penuh cinta, inabah, tawakal kepadaNya, bagi orang yang tidak memiliki keridhaan terhadap ketetapan Allah, hatinya penuh dengan kebencian, kemungkaran, dan kemarahan, dirinya sibuk dengan hal-hal yang sifatnya mencari kesalahan pada orang lain. Sikapnya cenderung reaktif, sensitif terhadap apapun yang membuatnya terjauh dari kebahagiaan dan keberuntungan.

Keridhaan akan mengosongkan hati dari berbagai keterikatan, ketergantungan. Hati dibiarkan hanya untuk Allah. Sikap tidak menerima terhadap qodo' atau ketetapan Allah akan menguras isi hati dari segala sesuatu hal yang bersangkutan dengan Allah. Selalu mengeluh tidak mampu merasakan karunia yang Allah berikan kepadanya, dimatanya hanyalah rizki yang tidak pernah cukup, nasib yang tidak baik, musibah yang tak pernah kunjung usai. Dirinya merasa berhak untuk mendapatkan yang lebih dari semua itu. Dimatanya apa yang menimpa dirinya adalah Allah yang telah memberikan nasib sial. Allah dianggapnya yang bertanggungjawab atas penderitaan yang dialaminya, sebab Allah yang selalu memberikan ujian, musibah, cobaan dan bencana padanya.

Itulah sebabnya menjadi penting untuk kita bersikap ridha atau menerima ketetapan Allah sekalipun ketetapan Allah terkadang pahit rasanya. Keridhaan hati menghilangkan kesedihan, menjauhkan dari bencana, mendapatkan kenikmatan dan karunia yang besar sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. ' Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah. mereka tidak ditimpa bencana dan mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.' (QS. Ali Imran : 174).

Wassalam,
agussyafii
--

Bukan mimpi

Allah Swt. berfirman ”Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. Maka dia berada pada kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya. Tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hâwiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al Qâriah: 8-9) yang menceritakan muara dari kehidupan dan laku lampah selama di dunia. Ada dua kehidupan yang diceritakan dalam ayat ini, kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan sebagai hasil dari segala perbuatan baik manusia. Satu kehidupan lagi adalah kehidupan yang menyesakan dan sangat pedih, dan itu adalah hasil dari amal jelek manusia juga.

Di Akhirat manusia akan ditempatkan sesuai dengan amalan selama di dunia. Rasulullah menyebutkan bahwa dunia adalah ”ladang untuk kehidupan akhirat”. Di dunia kita menanam, di akhirat kita memetik hasilnya. Karena merupakan ”terminal terakhir” dan tidak mungkin kembali lagi, maka diperlukan persiapan yang sangat matang sebelum malaikat maut datang menjemput.

Sabtu, 02 Oktober 2010

BENARKAH HABIB HABAIB ALAWIYIN DLL TURUNAN RASULULLAH ATAU REKAYASA POLITIK

Sebuah perencanaan busuk di lakukan oleh Abdurahman ibn Muljam untuk membunuh Saidina Ali ra pada tanggal 17 Ramadhan 40 H. bersama beberapa kelompok seperti muawwiyah dan UMAYYAH juga para kelompok SYIAH lainnya, karena menjelang wafatnya saidina Ali ra telah ada terbentuk sekte IMAMIAH, SEKTE SITTAH, SEKTE ITSNAI-ASYARAT, SEKTE KAISANIAH, SEKTE ZAIDIAH di mana semua adalah SYIAH dan melepaskan diri dari ASSUNNAH RASULULLAH MUHAMMAD saw. Para kelompok SYIAH ini memang sudah lama memimpikan akan menguasai kembali PERSI dan lepas dari kekuasaan para SAHABAT. Sehingga dendam karena kalah perang dan membenci RASULULLAH menjadi bola politik yang selalu di lempar oleh kekuatan musuh musuh AHLU BAIT ( keluarga Rasulullah ) juga para sahabat, merekalah yang paling licik dan kejam juga pandai menipu sejarah. Dalam Kitab lama DLUHA AL ISLAMI jilid III cetakan 1964 di ungkapkan oleh Dr Ahmad Amin banyak mengupas peristiwa wafatnya saidina ALI dan perpecahan di ummat.

SYIAH yang artinya kelompok politik telah menulis assunnah yang berbeda dengan RASULULLAH dan mengangkat saidina ALI sebagai RASULULLAH dan NABI yang Syah tetapi telah bertentangan dengan AL HADITS sehingga kedudukan SYIAH menjadi ancaman untuk kebenaran RASULULLAH MUHAMMAD saw, sehingga jelang waktu yang tak lama saidina HASAN ra dan saidina HUSEN ra JUGA TERBUNUH karena kebencian kaum SYIAH terhadap keluarga RASULULLAH, Dengan siapakah anak cucu RASULULLAH ini menikah siapakah putra putra turunan mereka ini hilang dari catatan Sejarah karena gedung gedung penyimpan buku buku catatan tua telah di bakar oleh kelompok SYIAH di BASRAH IRAQ ,,,,  Kaum Syiah yang memang telah merencanakan akan membunuh semua keturunan Saidina ALI dengan Istrinya FATIMAH AZZAHRA telah matang di buat sehingga dalam umur yang baru belasan tahun saidina hasan dan saidina husen telah menjadi amirul mu'minin dan tewas dalam penyergapan dan pembantaian. inilah fakta sejarah ytang masih ada di MADINAH ALMAWARDIYAH dan di TARIM HADROMOUT YAMAN.

Ulama Besar dari Mesir AL SYEKH DR ABDUL MUN EIM AL NEMR AL AZHAR KAIRO MESIR juga telah membahas awal asal muasal terbentuknya SYIAH/kelompok politik dan semua nama sekte sekte SYIAH yang memiliki konspirasi untuk menumpas turunan RASULULLAH dan semua para SAHABAT,mereka menghujat dan menghina para SAHABAT sampai saat ini di wilayah ARAB JAZIRAH dan ARAB PERSI,tak lama timbul kembali sejarah palsu yang menerangkan seorang lelaki asal dari BASRAH IRAQ yang mengaku anak cucu NABI MUHAMMAD saw yang tidak jelas adalah konspirasi SYIAH yang memasuki NEGARA YAMAN agar dapat di terima dan menetap sehingga berkeluarga dan memiliki banyak keturunan, kami lampirkan nasab keturunan dari yaman pendatang dari BASRAH IRAQ bernama AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ DAN TERUS MEMILIKI KETURUNAN :
(ALI)  ( HUSEIN)    ( MUHAMMAD )      ( UBAIDILLAH menetap di yaman )

dari UBAIDILLAH inilah mereka membentuk keluarga besar di Yaman dan memiliki keturunan (ALI ) & ( ALWI AMMUL FAQQIH )
dari ALWI AMMUL FAQQIH mereka melahirkan 3 orang anak ( ABDULLAH ) (ABDUL MALIK ) ( ABDURAHMAN ) semua nama nama tadi sebut anak cucu ALWI atau kalau sekarang di dengar bernama ALAWIYIN atau keturunan ALWI AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ. Kini mereka menjadi ratusan keluarga dengan nama belakang marga yang berbeda anak cucu keturunan ALWI AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ seperti MARGA atau FUM mereka ADALAH :

AL ATTHAS - ASSEGAF - AL IDRUS - AL HABSIE - AL HAMID - BIL FAGEH - AL HADAD - AL KAFF - AL THOHIR - AL JUFRE - AL JAMALULAEL - AL QADRI - BIN AGIL - AL JINDAN - AL MUHKDOR - BIN YAHYA - AL BARUM - AL JUNAID AL AKHDOR - AL KHERID - AL KHUN - AL MADEHIJ - AL MARZAK - AL MASYHUR - AL MASILAH - AL MUTHOHAR - ABU NUMAI ASSYATIRI - AL SYILLI - BA'ABUD - BAJAHDAB - BARAQBAH - VAD'AQ - AL BA'ALI - AL NA'UMAR - ALBAIRRADINI - AL BAGHOIS - AL BAR - AL BIED - AL JAZERA - AL KADAD - AL MUSYAYAK AL UMAR - AL BAHR- ASH SHOFIE - AL HAMIL - AL BASYAEBAN - AL AS SAHIL - AL SARI - AL SYAMBAL - AL SMITH - AL THOHIR -  AL AIDID -  AL ALILALA - AZMATKHAN - AL BABTINAH - AL BAHASYIM - AL BAITI - AL BASAKUTA - AL NAZHIRI -  BAFARAJ - BASUROH - AL BAHSEIN - AL MUNAWWAR -  AL HADAR - BOFTEIN - JINDAH - AL KHIYYED - AL KHINDUAN - BIN YAHYA - MAULAKHELA - MUGEBEL - ASYSYATHA - AL SHIHABUDDIN - AL HADI - AZ ZAHIR - AZ ZAWAWI - BARAKWAN - BIN SUAIB - BIN SABA

MEREKA menyebar keseluruh Indonesia dan beberapa belahan dunia menetap dan Usaha,guru atau politikus dan berkiprah dalam dakwah, mungkin berbeda dengan mahzab imam syafei sebagai pilihan imam dari ummat muslim Indonesia dalam cara mereka berdakwah dan mengajarkan karena mereka dari keluarga perintis SYIAH asal muasalnya yang di kutib dari buku DR HA MADJID HASAN BAHAFDULLAH yang mengupas sejarah YAMAN - asal muasal keturunan YAMAN juga HADARIEM. ada juga keturunan BA ALWI atau ALAWIYIN yang telah menetap memegang ajaran dari AL IMAM SYAFEI sebagai imam mahdzab muslim Indonesia.

Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan dalam catatan ini yang mengupas sebuah tragedi politik dan kedudukan SYIAH di belahan sejarah dunia. Bila ada catatan sejarah yang lebih kuat mendekati peristiwa aslinya pembentukan SYIAH kami harap dapat di kirimkan kepada Kami.salam

Para Pemalsu Sejarah Keturunan Nabi Muhammad saw dan GERAKAN SYIAH

Dari data yang terhimpun Saidina Hasan ra dan Saidina Husein ra yang memiliki ketururunan sangat di ragukan oleh para pencatat sejarah dan pakar AL HADITS BUKHORI MUSLIM karena tidak memiliki kekuatan dasar hukum seperti nasab yang kami catatkan di bawah ini.

Saidina Husein ra memiliki putra ALI ZAINAL ABIDIN dan ABDULLAH.
Ali zainal abidin memiliki 2 orang putra ZAID dan Mauhammad albaqir dan memiliki putra Ja'far al Shadiq
Ja'far Al Shadiq memiliki 2 orang putra Ismail dan Musa Al Khazim. Dari Musa Al Kazhim memiliki putra dan turunan seperti ALI AR RIDHO. MUHAMMAD AL JAWAD ALI ALHADI HASAN AL ASKHARI. MUHAMMAD AL MAHDI, Semua berita ini di dapat dari kopi kitab lama di Universitah mekkah king abdul ajiz yang masih di ragukan juga dari catatan kopi di universitas Tarim Hadromout. tetapi yang di permasalahkan adalah status AHMAD BIN ISA AYANG BERASAL DARI BASRAH IRAQ yang tidak memiliki hubungan darah dengan Nabi Muhammad.

Kopi Artikel pada pembahasan yang lalu.
Syiah yang selalu mengatur gerakan memusnahkan sejarah yang benar di tanah ARAB PERSI dan menipu jutaan ULAMA SUNNAH WAL JAMAAH telah memancing para pencatat sejarah untuk membuka kembali semua dokumen keberadaan turunan Rasulullah,semua data kembali di kumpulkan dan di buat buku buku baru.Kesimpulan yang dikatakan oleh pencatat sejarah di Tarim Yaman dan Al Azhar Mesir meyakini turunan dari AHMAD BIN ISA DARI BASRAH IRAQ ADALAH BUKAN KETURUNAN RASULULLAH.

AHMAD BIN ISA yang lahir di Basrah Iraq yang jadi nenek moyang ALAWIYIN keluarga besar HABAIB atau HABIB juga syarifah tidak di ketemukan kebenaran keturunan dari Nabi Muhammad saw, berada pada tahun yang jauh keberadaannya. Dari sederetan sejarah palsu yang menerangkan seorang lelaki asal dari BASRAH IRAQ yang mengaku anak cucu NABI MUHAMMAD saw yang tidak jelas adalah konspirasi SYIAH yang memasuki NEGARA YAMAN agar dapat di terima dan menetap sehingga berkeluarga dan memiliki banyak keturunan, kami lampirkan nasab keturunan dari yaman pendatang dari BASRAH IRAQ bernama AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ DAN TERUS MEMILIKI KETURUNAN :
(ALI)  ( HUSEIN)    ( MUHAMMAD )      ( UBAIDILLAH menetap di yaman )

dari UBAIDILLAH inilah mereka membentuk keluarga besar di Yaman dan memiliki keturunan (ALI ) & ( ALWI AMMUL FAQQIH )
dari ALWI AMMUL FAQQIH mereka melahirkan 3 orang anak ( ABDULLAH ) (ABDUL MALIK ) ( ABDURAHMAN ) semua nama nama tadi sebut anak cucu ALWI atau kalau sekarang di dengar bernama ALAWIYIN atau keturunan ALWI AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ. Kini mereka menjadi ratusan keluarga dengan nama belakang marga yang berbeda anak cucu keturunan ALWI AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ seperti MARGA atau FUM mereka ADALAH :

AL ATTHAS - ASSEGAF - AL IDRUS - AL HABSIE - AL HAMID - BIL FAGEH - AL HADAD - AL KAFF - AL THOHIR - AL JUFRE - AL JAMALULAEL - AL QADRI - BIN AGIL - AL JINDAN - AL MUHKDOR - BIN YAHYA - AL BARUM - AL JUNAID AL AKHDOR - AL KHERID - AL KHUN - AL MADEHIJ - AL MARZAK - AL MASYHUR - AL MASILAH - AL MUTHOHAR - ABU NUMAI ASSYATIRI - AL SYILLI - BA'ABUD - BAJAHDAB - BARAQBAH - VAD'AQ - AL BA'ALI - AL NA'UMAR - ALBAIRRADINI - AL BAGHOIS - AL BAR - AL BIED - AL JAZERA - AL KADAD - AL MUSYAYAK AL UMAR - AL BAHR- ASH SHOFIE - AL HAMIL - AL BASYAEBAN - AL AS SAHIL - AL SARI - AL SYAMBAL - AL SMITH - AL THOHIR -  AL AIDID -  AL ALILALA - AZMATKHAN - AL BABTINAH - AL BAHASYIM - AL BAITI - AL BASAKUTA - AL NAZHIRI -  BAFARAJ - BASUROH - AL BAHSEIN - AL MUNAWWAR -  AL HADAR - BOFTEIN - JINDAH - AL KHIYYED - AL KHINDUAN - BIN YAHYA - MAULAKHELA - MUGEBEL - ASYSYATHA - AL SHIHABUDDIN - AL HADI - AZ ZAHIR - AZ ZAWAWI - BARAKWAN - BIN SUAIB - BIN SABA

MEREKA menyebar keseluruh Indonesia dan beberapa belahan dunia menetap dan Usaha,guru atau politikus dan berkiprah dalam dakwah, mungkin berbeda dengan mahzab imam syafei sebagai pilihan imam dari ummat muslim Indonesia dalam cara mereka berdakwah dan mengajarkan karena mereka dari keluarga perintis SYIAH asal muasalnya yang di kutib dari buku DR HA MADJID HASAN BAHAFDULLAH yang mengupas sejarah YAMAN - asal muasal keturunan YAMAN juga HADARIEM. ada juga keturunan BA ALWI atau ALAWIYIN yang telah menetap memegang ajaran dari AL IMAM SYAFEI sebagai imam mahdzab muslim Indonesia.

Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan dalam catatan ini yang mengupas sebuah tragedi politik dan kedudukan SYIAH di belahan sejarah dunia. Bila ada catatan sejarah yang lebih kuat mendekati peristiwa aslinya pembentukan SYIAH atau silsilah Ahmad Bin Isa dari Basrah agar dapat mengungkap silsilah asli Rasulullah kami harap dapat di kirimkan kepada Kami.salam
( Catatan di ambil dari AL SYEKH DR ABDUL MUN EIM AL NEMR AL AZHAR KAIRO MESIR dengan buku ALIRAN SYIAH juga di ambil dari JOESOEF SOUYB sejarah KULAFAUR RASYIDIN juga dari buku keturunan YAMAN HADROMOUT oleh DR HA MAJID HASAN BAHAFDULLAH ).

RENUNGAN DARI SYEKH MUHAMMAD NASIRUDIN AL BANI MENGENAI IMAM 4 MAHDZAB

Berikut perkataan-perkataan mereka yang dicatat oleh Al Imam Al Faqih Nashiruddin Al Albani rohimahullooh dalam pendahuluan kitab Sifatu sholatin nabiyy. Jika membutuhkan ebook dari kitab tersebut, bisa menghubungi kami dengan menuliskan di kolom komentar. Semoga bermanfaat.
1. Abu Hanifah
Yang pertama adalah Imam Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit. Telah diriwayatkan darinya pendapat-pendapat dan ungkapan-ungkapan beragam yang semuanya bermuara pada satu makna. Yaitu kewajiban mengambil hadits sebagai dalil dan meninggalakan pendapat-pendapat yang bertentangan dengannya. Beliau berkata,
  1. Bila suatu hadits itu benar maka itulah mazhabku.
  2. Tidak halal bagi setiap orang untuk mengambil pendapat kami tanpa mengetahui dari mana kami mengambilnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan ”Haram bagi orang yang tidak mengetahui dalilku berfatwa dengan pendapatku”. Dalam riwayat lain ditambahkan ”Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengemukakan pendapat hari ini dan (boleh jadi) berubah pendapat pada keesokan harinya”. Disebutkan juga dalam riwayat lain ”Apa-apaan engkau wahai Ya’kub (Abu Yusuf)!, jangan engkau tulis semua yang engkau dengar dariku. Karena aku mengemukakan pendapat hari ini dan keesokan harinya mungkin aku meninggalkannya. Besok aku berpendapat sesuatu dan lusanya aku tinggalkan”
  3. Apabila aku mengemukakan suatu pendapat yang bertentangan dengan kitab Alloh dan khabar dari Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam, hendaknya kalian meninggalkan pendapatku.
2. Malik bin Anas
Beliau berkata,
  1. Sesungguhnya aku adalah manusia yang terkadang salah dan terkadang benar, maka lihatlah pendapatku. Apabila sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah maka ambillah. Setiap yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah, maka tinggalkanlah.
  2. Setiap perkataan orang boleh dipakai atau ditinggalkan kecuali perkataan Nabi shollalloohu ‘alaihi wa sallam.
  3. Ibnu Wahab berkata, ”Aku mendengar Malik ditanya tentang menyela-nyela jari-jari kedua kaki dalam wudlu. Ia berkata ’Hal itu tidak wajib’. Lalu saya meninggalkannya sampai orang-orang yang mengelilinginya sedikit. Saya katakan kepadanya, ’Hal ini menurut kami sunnah’ Malik bertanya  ’Apa haditsnya?’ Saya menjawab, ’Dikatakan Laits bin Sa’ad, Ibnu Luhai’ah dan Amru bin Harits, dari Yazid bin Amru al-Ma’afiri, dari Abu Abdurrahmanal-Habli, dari al-Mustaurid bin Syadad al-Qurasyi, ia berkata ’Aku melihat Rasulullah SAW menggosokkan jari-jari manisnya pada cela-cela jari kedua kakinya’ Lalu Malik menyela ’Hadits ini hasan, aku tidak pernah mendengarnya kecuali sekarang ini.’ Kemudian di lain waktu ia ditanya dengan masalah yang sama dan ia menyuruh agar menyela-nyela jari-jari kedua kakinya.”
3. Imam Syafi’i
Perkataan-perkataan dari Imam Syafi’i dalam masalah ini lebih banyak dibandingkan dengan 2 imam yang telah disebutkan di atas. Di antara ucapan beliau adalah sebagai berikut:
  1. Tidak ada seorangpun yang bermazhab melainkan  (harus dengan)  mazhab Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam. Apapun pendapat yang aku kemukakan atau yang aku sebutkan, sedangkan terdapat hadits yang bertentangan dengan pendapatku maka yang benar adalah sabda Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam. Dan itulah pendapatku.
  2. Kaum muslimin telah sepakat bahwa orang yang telah mengetahui sebuah hadits dari Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam, maka tidak boleh meninggalkannya untuk mengambil pendapat seseorang.
  3. Jika kalian mendapati dalam kitabku yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam, ambillah sunnah Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam dan tinggalkanlah pendapatku. Dalam sebuah riwayat dikatakan ’Maka ikutilah dan janganlah kalian mengikuti pendapat siapapun’
  4. Bila sebuah hadits dinyatakan sahih, maka itulah mazhabku.
  5. Kalian lebih mengetahui hadits dan rawi-rawinya daripada aku. Bila suatu hadits dinyatakan sahih maka beritahukanlah kepadaku darimanapun asalnya, dari Kufah, Basrah atau Syam. Bila benar sahih, aku akan menjadikannya madzabku.
  6. Setiap masalah yang ada haditsnya dari Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam menurut ahli hadits yang bertentangan dengan pendapatku, niscaya aku cabut pendapatku baik selama aku masih hidup atau setelah matiku.
  7. Bila kalian melihatku mengemukakan suatu pendapat, dan ternyata ada hadits sahih yang bertentangan dengan pendapatku maka ketahuilah bahwa pendapatku tidak pernah ada.
  8. Semua yang aku ucapkan sedangkan ada hadits Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam yang sahih bertentangan dengan pendapatku, maka seharusnya diutamakan hadits Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam, janganlah bertaklid kepadaku.
  9. Setiap hadits yang sahih dari Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam adalah pendapatku, sekalipun kalian tidak mendengarnya dariku.
4. Ahmad bin Hambal
Imam Hambali adalah salah seorang imam yang terbanyak mengumpulkan hadits dan yang paling teguh memegangnya. Beliau berkata sebagai berikut,
  1. Janganlah bertaklid kepadaku, Malik, Syafi’i, Auza’i dan tidak pula Ats Tsauri, ambillah dari mana mereka mengambil. Dalam sebuah riwayat  dikatakan, “Janganlah bertaklid dalam masalah agama kepada para imam, ikutilah apa yang mereka dapat dari Rasulullah shollalloohu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Sedangkan apa yang berasal dari tabi’in, maka boleh memilihnya (menolak atau menerima).
  2. Al-Auza’i berpendapat, Malik berpendapat, dan Abu Hanifah berpendapat. Menurutku semuanya adalah ra’yu (buah pikiran semata), sedangkan yang dapat dijadikan hujjah dalam masalah-masalah agama adalah atsar (hadits).
  3. Barangsiapa menolak hadits Rasulullah SAW maka ia berada di tepi kehancuran.
Catatan:
Dari riwayat-riwayat tersebut, kita dapat melihat bahwa setiap imam empat madzab menganjurkan untuk senantiasa berpegang teguh pada hadits, dan melarang untuk bertaklid terhadap pendapat mereka tanpa ilmu. Hal ini sangat jelas sekali bagi orang yang mau menelaah. Oleh karena itu, barangsiapa berpegang teguh terhadap hadits, meskipun bertentangan dengan pendapat para imam, tidak berarti menyalahi pendapat mazhab yang dianut dan juga tidak berarti telah keluar mazhab yang ditempuhnya. Bahkan, dengan melakukan hal tersebut, dia telah mengikuti jalan dan pendapat para imam madzab yang sebenarnya. Sebaliknya, barangsiapa yang meninggalkan sunnah yang shahih hanya karena berbeda dengan pendapat para imam madzab, konskuensinya dia telah menyelisihi dan menentang para imam madzab tersebut. Alloh berfirman, ”Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dangan sepenuhnya” [An-Nisaa’ ayat 65]. Dalam ayat yang lain, ”Hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahNya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” [QS. An-Nur ayat 63].

DARI LATAR BELAKANG

Imam Husein dilahirkan di Madinah, selasa 5 sya’ban 4 H / 584 M; ibunya Sayyidah Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah SAW; Sedangkan ayahandanya, Ali bin Abi Thalib adalah seorang tokoh terkemuka di awal dakwah islam. Beliau dibesarkan oleh. Pasangan sejoli yang menerima asuhan langsung dari Rasulullah SAW. Nama Husein merupakan tasghir (“pengecilan”) dari nama kakaknya Hasan, yang dua-duanya berarti “bahagia”. Beliau adalah cucu tersayang Rasullah.Pernah suatu hari, Rasulullah SAW menunaikan shalat dan sangat lama melakukan sujud. Bukan hanya karena ingin lebih dekat kepada Allah SWT, melainkan juga karena menjaga agar Husein dan kakaknya Hasan tidak terjatuh dari punggung beliau. Ketika itu kedua cucunda tengah bermain-main di punggung kakekanda yang mulia. Sungguh kasih sayang yang luar biasa. Nabi sangat mencintai kedua cucunda, sehingga kehidupan mereka seperti kehidupan malaikat; berada dalam naungan Allah SWT. Di masa kanak-kanak, mereka mendapat ucapan-ucapan wahyu di lingkungan kenabian. Rasulullah SAW memberi mereka pelajaran dan cara hidup islami. Sementara dari lingkungan kedua orang tua, mengambil suri teladan yang mulia. Dalam lingkungan yang mulia seperti itulah Hasan dan Husein hidup berdampingan.Abu Hurairah bercerita : “Rasulullah Saw datang kepada kami bersama ke dua cucu beliau, Hasan dan Husein. Yang pertama di bahu beliau yang satu, yang ke dua di bahu beliau yang lain. Sesekali Rasulullah menciumi mereka, sampai berhenti di tempat kami berada. Kemudian beliau bersabda :

”Barang siapa mencintai keduanya ( Hasan dan Husein ) berarti juga mencintai daku; barang siapa membenci keduanya berarti juga membenci daku”.

Pada hadits yang lain :

حسين منّى وانا من حسين, احبّ اللّه من احبّ حسينا, حسين سبط من الأسباط. ( رواه التّرمذى ) “Husein adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari diri Husein. Semoga Allah swt mencintai orang yang mencintai Husein. Husein adalah salah satu cucu diantara para cucuku”. ( HR. Turmudzi )

الحسن والحسين ريحنتاي من الدّنيا. ( رواه احمد,..) “Hasan dan Husein adalah dua wewangian saya dari dunia.” ( HR. Ahmad, Ibnu Adi, Ibnu Asakir dan Turmudzi )

من سرّه ان ينظر الى سيّد شباب اهل الجنّة فتينظر الى الحسين. ( رواه ابو يعلى ) “Barangsiapa yang senang melihat junjungan ( Sayyid ) para penduduk surga, maka hendaklah ia melihat kepada Husein.”( HR. Abu Ya’la )

“Ya Allah aku memohokan perlindungan kepadamu untuk Husein dan anak cucunya dari godaan syetan yang terkutuk.”

“Ahli Baitku yang paling kucintai adalah Hasan dan Husein.”

Pada hari ketujuh kelahiran Sayyidina Husein, Rasulullah SAW menyembelih dua ekor kambing kibas berwarna putih keabu-abuan sebagai aqiqah. Kemudian beliau memberikan dua paha kambing itu kepada hadirin, lalu mencukur rambut Husein serta menimbangnya dengan perak. Selanjutnya perak itu disedekahkan kepada faqir miskin. Lalu beliau mengurapi kepala cucunda dengan pacar, sebagaimana yang pernah beliau lakukan kepada Sayyidina Hasan. Sejak kecil Sayyidina Husein sudah menunjukkan bakat sebagai ilmuwan, perajurit dan orang yang sholeh. Bersama kakaknya, bakat sang adik kian berkembang, selama masa pemerintahan empat kholifah pertama. Sifat mereka yang luhur mendapat penghargaan dan perhatian yang besar dari para kholifah.

Kepribadian Imam Husein

Sayyidina Husein memiliki beberapa gelar. Yaitu :

• Az-Zaki ( yang suci )• Ar-Rosyid ( yang cerdik )• Ath-Thoyyib ( yang baik )• Al-Wafi ( yang setia )• As-Sayyid ( yang amat terhormat ) • At-Tabi’Limardlotillah ( yang mengikuti keridloan Allah swt )• As-Sibth ( cucu Rasulullah )

Ulama meriwayatkan bahwa Sayyidina Hasan adalah orang yang paling mirip Rasulullah antara dada sampai kepalanya; sedangkan Sayyidina Husein adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah saw antara leher sampai bagian tengah badannya.Berkali-kali Sayyidina Husein dan Sayyidina Hasan naik di atas punggung Nabi saw, ketika keduanya sedang bercanda ria bersama beliau. Bahkan seringkali hal itu dilakukan ketika Nabi saw sedang bersujud di waktu shalat. Maka beliaupun tetap bersujud sampai keduanya turun dari punggung beliau. Seorang penyair berkata :

“Siapakah di alam semesta ini orang yang bisa mendapatkan punggung Nabi Muhammad seperti Husein, Ia berhasil mendapatkannya dengan jalan terpuji. “

Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra ketika mengunjungi Rasulullah saw, pada waktu beliau sakit yang terakhir dengan ditemani oleh putranya Sayyidina Hasan dan Husein. Ia berkata kepada Rasulullah saw :

“Ya Rasulullah ini adalah kedua putramu, maka berilah warisan keduanya.”

Rasulullah bersabda :

“Adapun Hasan maka ia mewarisi kedermawanan dan kewibawaanku, adapun Husein maka ia mewarisi keberanian dan keluhuranku.”( HR. Ibnu Mandah, Thabrani, Abu Nu’aim dan Ibnu Asakir )

Sayyidina Husein adalah seorang ahli ibadah dan orang yang sangat ta’at, beliau selalu berpuasa dan berqiyamul lail, dermawan, suka menyambung tali persaudaraan, suka menolong orang yang minta tolong kepadanya dan tekun menjalankan perintah tuhannya. Beliau adalah seorang yang sabar menghadapi kesulitan, tabah menerima cobaan, tidak suka marah serta bersedih hati dan tidak suka merasa cemas serta patah semangat.Para Ulama meriwayatkan bahwa suatu ketika putra Sayyidina Husein meninggal dunia, namun beliau tidak merasa sedih. Maka orang-orang bertanya kepadanya tentang hal itu. Beliau menjawab :“Sesungguhnya kami para Ahli Bait selalu meminta kepada Allah swt, maka Allah swt mamberi kami. Lalu bilamana Allah swt menghendaki sesuatu yang tidak kami sukai, sedangkan Allah swt menyukainya, maka kami pun merelakannya.”

Latar Belakang Syahidnya Imam Husein Ra

Sesungguhnya orang yang mau mempelajari peristiwa yang menyedihkan ini beserta faktor-faktor pemicunya, tentu akan mengetahui bahwa tangan-tangan bersembunyi yang berlumuran dengan darah-darah kaum muslimin serta kepala-kepala penghianat yang menjadi biang perpecahan kaum muslimin, mereka itulah sebenarnya yang telah memicu terjadinya kejahatan besar ini dan yang telah melakukannya secara keji dan licik. Sebagaimana juga mereka sebelumnya telah mengatur scenario pembunuhan terhadap Kholifah Utsman bin Affan ra; setelah mereka berhasil menyebarkan berita-berita bohong dan membuat surat - surat palsu dengan memakai nama Kholifah Utsman ra, Sayyidina Ali kw serta nama-nama lainnya. Sehingga pada akhirnya mereka berhasil membunuh Kholoifah Utsman ra yang sedang berpuasa dan sedang membaca Al-Qur’an. Beliau tidak mau dilindungi oleh seorangpun dari kalangan para sahabat, agar tidak ada darah seorang muslimpun mengalir gara-gara dirinya.Dan mereka itulah yang telah menyebabkan terjadinya perang Jamal. Lalu ketika kedua pihak yang sedang bertikai sudah berdamai berkat usaha Qa’ba bin Amr; maka mereka menyulut kembali api peperangan di pagi harinya dan mereka membunuh Sayyidina Thalhah bin Ubaidillah, salah satu dari dari sepuluh orang yang mendapat jaminan surga dari Nabi saw. Padahal Sayyidina Thalhah ketika itu sedang berusaha meleraikan pihak-pihak yang saling bermusuhan. Mereka juga membunuh Sayyidina Zubair yang sedang melakukan Shalat sambil berdoa’ kepada Allah swt agar segera memadamkan api peperangan yang sedang terjadi.Mereka juga menghasut orang-orang agar membunuh Sayyidatuna Aisyah ra, maka akibatnya ratusan sahabat terbunuh. Dan mereka juga membunuh Ka’ab bin Sur Al ‘Azdi yang telah mengangkat mushaf stas perintah Sayyidatuna Aisyah untuk menghentikan peperangan diantara mereka.Demikian juga provokasi keji yang telah berhasil memicu terjadinya perang Shiffin, mereka menghalangi sampainya berita-berita dan orang-orang yang berusaha menciptakan hubungan damai.Setelah berakhirnya peperangan serta diterimanya Tahkim dan setelah terbunuhnya beribu-ribu nyawa para sahabat dan Tabi’in, maka terlihatlah persekongkolan para dalang terjadinya kekacauan ini. Mereka adalah komplotan Abdullah bin Saba’ seorang pendeta besar yahudi dari Yaman yang masuk islam dengan tujuan menhancurkan islam dari dalam. Pada mulanya ia benci kepada Kholifah Utsman bin Affan ra dan berusaha meruntuhkannya serta menggantikannya dengan Sayyidina Ali kaw. Dengan kelicikannya dan provokasinya, usahanya berhasil mendapat respon di kota-kota besar ketika seperti kota Madinah dan Basrah. Kemudian dia pergi ke Mesir, Kufah dan Damsyik serta beberapa kota lain untuk menyebarkan propaganda tentang kemulyaan Sayyidina Ali kw dan menghasut orang-orang agar tidak simpati kepada Kholifah Utsman bin Affan ra.Abdullah bin Saba’ sangat berlebihan dalam mengagungkan Sayyidina Ali kw, bahkan berani membuat hadits-hadits pasu untuk menjatuhkan Kholifah Utsman ra dan menghinakan Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khottob ra. Diantara ajaran Abdullah bin Saba’ adalah :1. Al-Wishoyah : Wasiat. Nabi Muhammad saw berwasiat supaya yang menjadi kholifa sesudah beliau wafat adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Dan mereka memberi gelar Sayyidina Ali “Al-Washyi”, yakni orang yang diberi wasiat.2. Ar-Roj’ah : kembali. Ia mengajarkan bahwa Nabi Muhammad saw tidak boleh kalah dari Nabi Isa as. Kalau Nabi Isa as akan kembali di akhir zaman, maka Sayyidina Ali kw akan kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan. Ia mengajarkan bahwa Sayyidina Ali kw tidak mati terbunuh, beliau akan kembali lagi. Ibnu Hazm, seorang ahli tarikh mengatakan bahwa Abdullah bin Saba’ mengabarkan bahwa Sayyidina Ali belum mati tetapi masih bersembunyi dan akan kembali di akhir zaman. Ajaran ini dibawanya dari kepercayaan kaumyahudi yang mengatakan bahwa Nabi Ilyas juga belum mati. Ajaran inilah yang kemudian menjadi kepercayaan orang Syi’ah, bahwa imannya yang terakhir belum mati, sekarang masih bersembunyi dan pada akhir zaman nanti akan kembali untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.3. Ilahiyah : ketuhanan. Ajaran ini mengatakan bahwa pada diri Sayyidina ali kw, bersamayam unsur-unsur ketuhanan. Olek karena itu beliau mengetahui segala yang ghaib ( kasyaf ). Abdullah bin Saba’ mengangkat Sayyidina Ali kepada kedudukan Tuhan.

Seorang Ulama dan pengarang dari kalangan Syi’ah Mu’tazilah bernama Ibnu Abil Hadid mengakui bahwa Abdullah bin Saba’ ini adalah seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam yang mengobarkan Syia’ah Sabaiyah. Diantara pemuka Syi’ah Sabaiyah ini terdapat seorang bernama Muqiroh bin Said yang memfatwakan bahwa Dzat Tuhan bersemayam pada tubuh Sayyidina Ali kw. Seorang lagi yang bernama Ishak bin Zaid yang memfatwakan bahwa orang-orang yang sudah sampai pada derajat yang tinggi, sudah habis taklif baginya, yaitu sudah tidak lagi wajib sholat, puasa dan berbagai kewajiban lainnya. Nasib Abdullah bin Saba’ pada akhir hayatnya menjadi orang buangan, yang dibuang oleh Sayyidina Ali kw stelah beliau menjadi Kholifah keempat, beliau marah karena dia membuat fitnah atas diri beliau, dia akhirnya dibuang ke daerah Madain. Kelompok Abdullah bin Saba’ ini terpisah menjadi 2 ( dua ) kelompok besar, yaitu :1. Kelompok yang menyatakan bahwa sesungguhnya Sayyidina Ali kw adalah Allah sendiri yang menciptakan segala sesuatu dan memberi rizki. Dalam hal ini, Sayyidina Ali kw mengajak mereka berdialog, namun mereka ternyata bersikeras mempertahankan pendapatnya. Maka akhirnya Sayyidina Ali kw membakar orang– orang yang diketahui dari golongan mereka dengan api. Kemudian golongan mereka berkata : “Seandainya Ali bukan Allah itu sendiri tentu ia tidak membakar mereka dengan api. Karena sesungguhnya tidak akan melakukan pembakaran dengan api kecuali tuhan.” Mereka berkeyakinan bahwa Ali akan menghidupkan mereka, setelah ia membunuh mereka. Mereka inilah orang-orang yang membawa kepercayaan bahwa tuhan melakukan penitisan kepada makhluknya ( Hulul ) beserta cabang-cabang kepercayaan ini meliputi faham-faham yang sesat.2. Kelompok yang memberontak terhadap Sayyidina Ali kw setelah terjadinya perang Shiffin. Mereka juga menuduh Ali Kafir, karena beliau telah menghentikan peperangan dan menyetujui Tahkim dengan kitabullah dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi Sayyidina Ali kw dan Muawiyah ra. Sebagian dari mereka juga ada yang mengkafirkan ketiga orang Khalifah sebelum Sayyidina Ali. Mereka ini telah membunuh seorang Tabi’in besar yang bernama Abdullah bin Khobbab ra dan istrinya, karena ia memuji keempat Khulafaur Rasyidin. Kemudian ketika Sayyidina Ali kw meminta agar mereka menyerahkan para pembunuhnya, mereka menolak sambil berkata: “Kami semua ikut membunuh mereka dan kami semua menganggap halal terhadap darah-darah kalian dan darah-darah mereka semua.”

DARAHNYA MENJADI MAHAR ( mas kawin )

Ia sang penakluk benteng Khaibar yang konon hanya bisa diangkat oleh 15 orang. Jika Rasulullah adalah kota ilmu, maka ia adalah pintu gerbangnya. Meski begitu, ia terkenal zuhud, yang ikhlas berbagi sepotong roti, sesuatu yang hanya dimilikinya untuk dimakan pada suatu pagi dengan seorang peminta yang datang ke rumahnya dengan perut kelaparan. Ia adalah Ali bin Abi Thalib, si pemilik Dzul Faqar, pedang bermata dua. Ia sepupu Rasulullah sekaligus mantunya, suami Fatimah dan ayah Hasan dan Husain.

Dengan segala keutamakan itu, sungguh tragis memang jika peristiwa kematiannya merupakan sejarah yang berlumur darah.

Tujuh Belas Ramadhan (TBR) merupakan jalinan rumit kisah cinta antara Qutham, Said, Khaulah, dan Abdurrahman bin Muljam. Qutham anak seorang Khawarij. Menuntut darah Ali bin Abi Thalib adalah cita-citanya semenjak ayah dan saudaranya terbunuh oleh tentara khalifah ke-4 itu pada peperangan Nahrawan di Sungai Dajlah (Tigris) dekat Baghdad. Sedang Said berdarah Umawy, yang juga menuntut darah Ali atas kasus terbunuhnya khalifah Usman bin Affan. Said memuja Qutham, seperti kumbang menemukan bunganya. Apalagi keduanya memiliki cita-cita yang sama. Pemuda itu kemudian membuat surat perjanjian untuk menikahi Qutham dengan darah Ali sebagai maharnya.

Khaulah anak seorang pembuat senjata di Mesir yang dekat dengan Amr bin Ash, ahli strategi Muawiyah dalam peristiwa Tahkim yang memenangkan anak Abu Sufyan itu secara politis atas Ali. Ayah Khaulah seorang khawarij pula, yang mendukung upaya pembunuhan atas mantu Rasulullah itu. Ia bahkan telah membuat pedang seribu dinar bertabur racun seribu dinar untuk Abdurrahman bin Muljam. Pemuda inilah yang akan melaksanakan tugas eksekusi itu. Khaulah sangat paham rahasia ini, karena sudah menjadi janji orangtuanya bahwa darah Ali akan menjadi mahar pernikahan Ibnu Muljam dengan dirinya. Padahal, Khaulah, berseberangan dengan Ayahnya. Ia berpihak pada Ali dan bertekad membantu menyelamatkannya.

Said berdiri di persimpangan jalan ketika dalam wasiatnya, Abu Rihab menyuruhnya menghapus dendam kesumat itu. Bahkan kakeknya itu meminta Said membantu menyelamatkan Ali dari pembunuhan oleh sekelompok orang. Ini bertentangan dengan perjanjian yang telah dibuatnya dengan Qutham. Akhirnya, dengan berat hati, ia mengikuti wasiat kakeknya. Said menyampaikan perubahan drastis itu kepada Qutham dengan taruhan pernikahannya. Namun, di luar dugaannya, Qutham ternyata justru mendukungnya untuk menyelamatkan Ali dan bahkan cita-cita itu kini menjadi persyaratan mahar yang baru baginya. Tentu saja hal ini sangat menggembirakan Said.

Maka meluncurlah dari mulut Said rencana jahat yang sempat didengarnya di Makkah menjelang kakeknya wafat. Sekelompok orang akan membunuh tiga orang sekaligus yang membuat carut-marut umat saat itu pada malam 17 Ramadan. Mereka adalah Ali di Kufah, Amr bin Ash di Fusthath, Mesir, dan Muawiyah di Syams.

Qutham kemudian meminta Said pergi ke Mesir untuk menemui kelompok penolong Ali dan mencari tahu siapa saja yang bakal melaksanakan eksekusi itu. Bersama Abdullah, saudaranya, Said pergi ke Fusthath, Mesir. Nahasnya, Abdullah tertangkap tentara Amr ketika bertemu dengan penolong-penolong Ali di sebuah tempat bernama Ain Syams. Mereka yang tertangkap ditenggelamkan di sebuah teluk untuk menghilangkan jejak.

Said berhasil lolos dari sergapan ini atas bantuan Khaulah. Sebaliknya, Khaulah berhasil lolos dari belenggu Ayahnya atas bantuan Said. Dari mulut Khaulah, Said tahu nama Ibnu Muljam yang tengah dalam perjalanan ke Kufah. Dan dari mulut Said, Khaulah tahu bahwa target pembunuhan 17 Ramadhan tidak hanya Ali, tetapi juga Amr dan Muawiyah.

Keduanya kemudian berbagi tugas. Khaulah meminta Said secepatnya kembali ke Kufah untuk memberitahukan rencana jahat itu pada Ali sebelum saatnya tiba. Sedangkan Khaulah akan berusaha memberitahu Amr dengan caranya. Maka berangkatlah Said ke Kufah untuk mengejar waktu.

Sesampai di Kufah, Ibnu Muljam dipertemukan dengan Qutham oleh pembantu setianya. Melihat kecantikan gadis itu dan cita-cita yang sama untuk menuntut darah Ali – yang ditutup rapat gadis itu dari Said, Ibnu Muljam meminang gadis itu. Ini tentu pinangan baru setelah Said. Dan tentu saja, darah Ali menjadi maharnya.

Maka lengkaplah sudah konspirasi itu.

Malam 17 Ramadhan pun tiba. Said sudah sampai di Kufah pada malam itu. Tanpa menunda-nunda lagi, ia bergegas ke rumah Ali. Sampai di masjid Ali, tidak ada seorang pun yang ia temui kecuali Qinbar, penjaga Ali yang tengah duduk di sana. Ketika tahu yang di hadapannya adalah Said, Qinbar langsung meringkus pemuda itu dengan bantuan penjaga Ali yang berada di dalam rumah. Said kaget mengetahui situasi itu, tetapi ia tidak berkutik ketika Qinbar memperlihatkan secarik surat perjanjian yang tidak lain perjanjian pernikahannya dengan Qutham untuk dengan mahar darah Ali. Surat perjanjian itu ternyata tidak pernah dilenyapkan Qutham, dan itulah yang menghambat Said untuk menyampaikan berita penting itu kepada Ali.

Maka pembunuhan itu pun terjadilah. Ali ditikam dengan pedang beracun oleh Ibnu Muljam tepat di kening ketika Subuh tiba. Khalifah itupun wafat. Sedangkan Ibnu Muljam dibunuh oleh sahabat dan penjaga-penjaga Ali. Said akhirnya dibebaskan dengan meninggalkan penyesalan pada setiap orang.

Adalah Abdurahman ibnu Muljam yang menikam Ali dengan pedang beracun pada suatu Subuh di masjid Kufah tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. Pada saat yang sama dua orang kawan sekomplotannya melakukan upaya pembunuhan di tempat lain. Barak bin Abdullah ash-Shorimi membunuh Muawiyah bin Abi Sufyan di Syams dan Amr bin Bakr at-Tamimi membunuh Amr bin Ash di Mesir. Ketiga orang ini, Ali, Muawiyah dan Amr adalah para tokoh di balik pertikaian politik pasca kematian khalifah Usman yang juga berlumuran darah. Imam Ali terluka yang berujung pada kematiannya. Muawiyah hanya terluka dan kemudian sembuh. Sedangkan pembunuhan terhadap Amr salah sasaran. Ketiga pembunuh itu, Ibnu Muljam, Barak dan Amr bin Bakr adalah anggota kelompok Khawarij, yang pada mulanya pendukung Imam Ali untuk menjadi khalifah, tetapi pada akhirnya membencinya karena suami Fatimah itu menerima Tahkim setelah perang Shiffin.

TIADA AIR MATA YANG TAK MENANGIS UNTUK MU

Satu tahun sesudah kelahiran Al-Hasan, cucu Rasulullah SAW, tanggal 3 Sya’ban tahun keempat Hijriah, Rasulullah SAW menerima kabar gembira dengan kelahiran Al-Husain. Maka, beliau pun segera menuju rumah Sayyidina Ali dan Sayyidah Zahra, dan berkata kepada Asma binti ‘Umais, “Hai Asma, tolong bawa kemari anakku itu.” Asma pun lalu membawa bayi yang terbungkus kain putih itu dan memberikannya kepada Rasulullah SAW. Beliau begitu gembira lalu mendekapnya. Dibacakannya adzan di telinga kanan bayi itu, dan iqamat di telinga kirinya. Kemudian ditidurkannya cucunya itu di kamarnya, lalu beliau menangis tersedu-sedu.
Mendengar tangis Rasulullah SAW itu, bertanyalah Asma, “Demi ayah dan ibuku, siapa yang engkau tangisi ya Rasulullah?” “Anakku ini,” jawab beliau. “Dia anak zaman,” kata Asma. “Wahai Asma, dia kelak akan dibunuh oleh sekelompok pembangkang sesudahku, yang syafaatku tidak akan sampai kepada mereka,” kata Rasulullah menjelaskan. Kemudian beliau berkata pula, “Wahai Asma, jangan engkau sampaikan apa yang kukatakan tadi kepada Fatimah, dia baru saja melahirkan.”

Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada Ali, “Engkau beri nama siapa anakku ini?” “Saya tidak berani mendahului Anda, ya Rasulullah,” jawab Ali. Allah SWT kemudian menurunkan wahyu yang suci kepada kekasih-Nya Muhammad SAW, dengan membawa nama yang diberikan-Nya untuk anak itu. Dan ketika beliau telah menerima perintah untuk memberi nama anaknya tersebut, beliau menatap Ali dan berkata, “Namai dia Husain.”
Pada hari yang ketujuh, Rasulullah SAW bergegas datang ke rumah Az-Zahra, lalu menyembelih seekor domba sebagai aqiqah untuk Husain, mencukur rambutnya, dan bersedekah dengan perak seberat timbangan rambut itu, lantas menyuruh agar cucunya itu dikhitan. Begitulah, telah dilakukan untuk Al-Husain upacara sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW untuk kakaknya Al-Hasan.

Kedudukan Al-Husain
Kedudukan Sayyidina Husain mempunyai kedudukan yang luhur yang tak mungkin dicapai kecuali oleh ayahnya, ibunya, kakaknya serta para imam yang merupakan putera-puteranya. Dalam kesempatan yang terbatas ini, kami akan mencoba mengemukakan hal-hal penting yang akan memperlihatkan kedudukan Al-Husain dalam pandangan syariat Islam.
Al-Quran Al-Karim, dokumen Ilahi yang agung yang tidak mengandung kebatilan di dalamnya, mengungkapkan dalam banyak ayatnya sebagian besar dari derajat luhur di sisi Allah yang diraih Al-Husain. Beberapa di antara ayat-ayat tersebut adalah :
1. Ayat Tathhir : “Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait, dan menyucikan kamu sesuci-sucinya.”(QS. Al-Ahzab : 33).
Para penyusun kitab-kitab hadis shahih menuturkan, sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat ini adalah, bahwa suatu kali Nabi SAW meminta diambilkan kain lalu muncullah Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Maka Nabi SAW pun berdoa, “Allahumma, ya Allah, mereka ini adalah Ahlul Baitku, karena itu hilangkanlah dosa dari mereka, dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya.” Maka turunlah ayat ini dalam hubungannya dengan peristiwa tersebut. Ayat ini merupakan kesaksian dari Allah tentang kesucian Ahlul Bait dan tingginya kedudukan mereka di sisi Allah, dan bahwa mereka itu adalah orang-orang yang memiliki kepribadian paling luhur dalam Islam.
2. Ayat Mubahalah : “Barangsiapa yang membantahmu tentang Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah kepadanya, marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita-wanita kami dan wanita-wanita kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita ber-mubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang berdusta.” (QS. Ali Imran : 61).
Tentang sebab turunnya ayat ini, para ahli tafsir dan orang-orang yang berilmu berpendapat, ayat ini diturunkan ketika orang-orang Nasrani Najran bersepakat dengan Nabi SAW untuk bermubahalah. Masing-masing pihak bersaksi kepada Allah agar barangsiapa yang berdusta dalam pengakuannya, hendaknya ditimpa bencana (mati). Di tempat mubahalah yang dijanjikan, Rasulullah SAW datang dengan membawa Ahlul Baitnya. Nabi menggendong Al-Husain dan menggandeng Al-Hasan, Fatimah berjalan di belakang beliau, kemudian Ali menyusul berjalan di belakang mereka. Lalu Nabi SAW berkata, “Apabila nanti aku berdoa, aminkanlah ….” Akan tetapi orang-orang Nasrani, ketika melihat wajah-wajah yang suci dan mulia yang sedang mereka hadapi itu, segera meminta maaf kepada Rasulullah SAW dan membatalkan mubahalah. Mereka lalu tunduk kepada kekuasaan Negara beliau dan membayar jizyah. Disini bisa dilihat bahwa ayat yang mulia ini mengakui Al-Hasan dan Al-Husain sebagai “anak-anak kami”, sedangkan diri beliau sendiri dan diri Ali dinyatakan sebagai “diri kami”, sedangkan Fatimah yang mewakili seluruh wanita kaum mukminin yang ada saat itu dinyatakan sebagai “wanita-wanita kami” – suatu hal yang secara jelas dan tegas mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan oleh Ahlul Bait tersebut mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah, yang tak mungkin bisa dicapai oleh orang lain. Sebab, kalau tidak demikian, niscaya saat itu Rasulullah SAW membawa orang-orang lain selain mereka untuk bermubahalah.
3. Ayat Mawaddah : “Katakanlah, aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku, kecuali kasih saying terhadap keluargaku.”(QS. As-Syura : 23).
Para ahli tafsir mengatakan bahwa, ayat tersebut diturunkan mengenai Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husain. Jabir bin Abdullah mengatakan, “Ada seorang Arab dusun datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Muhammad, tuturkan kepadaku tentang Islam.” Nabi berkata, “Hendaknya engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa dan tanpa sekutu, dan bahwasanya Muhammad itu hamba dan utusan-Nya.” “Apakah untuk ini engkau meminta upah?” Tanya orang itu pula. “Tidak,” jawab Nabi, “Kecuali kasih sayang terhadap keluarga (mawaddah fi al-qurba).” “Kasih sayang terhadap keluargaku atau keluargamu?” tanya orang itu pula. “Keluargaku,” jawab Nabi SAW. Orang Arab itu lalu berkata, “Baik, mari sekarang aku baiat engkau, dan kepada orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu, hendaknya laknat Allah ditimpakan kepadanya.” “Amin,” kata Nabi.
Dari ayat-ayat tersebut diatas, tampak jelaslah kedudukan Al-Husain dan Ahlul Bait Rasul, serta kedudukan mereka yang tinggi di sisi Allah SWT. Selain itu, perlu ditambahkan di sini sebagian nash yang diterima dari Rasulullah SAW mengenai Al-Husain yang tercermin dalam risalah dan umat, antara lain adalah :
1. Dalam Shahih Al-Turmudzi diriwayatkan hadis dari Ya’la bin Murrah, katanya, Nabi bersabda, “Husain merupakan bagian dariku, dan aku merupakan bagian darinya. Allah akan mencintai orang yang mencintai Husain, dan Husain adalah cucu di antarav segala cucu.” [Fadha’il Al-Khamsah]
2. Dari Salman Al-Farisi, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, Al-Hasan dan Al-Husain adalah dua orang anakku. Barangsiapa yang mencintai mereka berdua berarti mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku, pasti Allah mencintainya, dan barangsiapa dicintai Allah, niscaya Dia memasukkannya ke dalam surga. Barangsiapa membenci mereka berdua, berarti membenciku, dan barangsiapa membenciku, pasti Allah membencinya, dan barangsiapa dibenci Allah, niscaya Dia memasukkannya ke dalam neraka dengan mukanya terlebih dahulu.” [Al-Thibrisi, I’lam Al-Wara]
3. Dari Al-Barra’ bin ‘Azib, “Aku melihat Rasulullah SAW menggendong Husain bin Ali di atas pundaknya, seraya berdoa, “Ya Allah, aku sungguh mencintainya, karena itu cintailah dia.” [Ibn Al-Shabagh, Al-Fushul Al-Muhimmah]
4. Dari Abdullah bin Mas’ud, “Rasulullah SAW berkata tentang Al-Hasan dan Al-Husain, mereka berdua adalah dua orang anakku. Barangsiapa mencintai mereka berdua, berarti mencintai aku, dan barangsiapa membenci mereka berdua, berarti membenciku.”
5. Dari Ali ibn Al-Hasan, dari ayahnya, dari kakeknya, “Rasulullah SAW menggandeng tangan Al-Hasan dan Al-Husain, dan berkata, barangsiapa mencintai aku dan mencintai kedua anak ini dan kedua orangtua mereka, niscaya berada bersamaku di dalam surga.” [Ibn Al-Jauzi, Tadzkirat Al-Khawwash]

Al-Husain dan Peristiwa Karbala
Ketika Sayyidina Ali ditunjuk sebagai Khalifah setelah terbunuhnya Utsman, ia berusaha untuk menegakkan kembali keadilan Islam. Ia mendapat perlawanan yang tidak terhenti dari para penguasa Bani Umayyah. Para pengikutnya mengkhianatinya. Seorang demi seorang dari sahabatnya yang setia dipanggil Tuhan. Sementara itu, para tiran menggunakan kekayaan dan kekerasan untuk menguasai rakyat banyak. Dan menjelang akhir Ramadhan 40 H, di dalam relung mihrabnya, Ali dibunuh ketika shalat subuh.
Hasan bin Ali, anak lelaki pertama Ali bin Abi Thalib, diangkat menjadi Khalifah. Ia melihat ketakutan dan kezaliman telah menyelimuti Madinah, Kufah, Basrah dan kota-kota besar dunia Islam. Kaum muslimin yang shaleh tidak henti-hentinya mendapat penganiayaan. Muawiyah juga terus menerus memfitnah keluarga Nabi dan menyebarkan keresahan. Setelah berunding dengan saudaranya Al-Husain, ia memutuskan untuk menghentikan semua derita umat ini melalui perjanjian damai dengan Muawiyah.
Segera setelah perjanjian damai itu, Muawiyah masuk ke Kufah. Ia berkata: “Hai, penduduk Kufah. Adakah kamu mengira aku memerangi kalian agar shalat, zakat dan haji. Aku tahu kalian sudah melakukan shalat, zakat dan haji. Kuperangi kalian untuk menguasai kalian. Untuk itu, aku akan tumpahkan darah, dan seluruh perjanjian yang telah aku buat akan aku letakkan di bawah injakan kakiku.” Ia melanggar perjanjian itu, Pertama, membunuh Sayyidina Hasan dengan racun. Hasan syahid pada 50 H. Kedua, ia meneruskan pembantaian dan penganiayaan pada para pengikut Imam Ali. Ketiga, ia dan para pejabatnya menggunakan harta umat (Baytul Mal) untuk kepentingan pribadi dan keempat, ia mengangkat anaknya Yazid sebagai putra mahkota dan memerintahkan dengan paksa agar rakyat menerimanya.
“Yazid manusia yang selalu berbuat dosa dan maksiat, peminum khamar, pembunuh orang yang tidak bersalah. Ia lakukan kefasikan dan kemaksiatannya secara terbuka. Orang sepertiku tidak mungkin berbaiat kepada orang seperti Yazid,” kata Husain. Cucu Rasulullah SAW itu akhirnya memutuskan untuk melakukan perlawanan terhadap Yazid. Orang yang menghabiskan malam dalam beribadat kepada Tuhan, dan siang dalam berkhidmat kepada insan, sekarang berhadapan dengan orang yang menghabiskan malam untuk bermaksiat kepada Yang Mahakuasa dan siang untuk berkhianat kepada manusia. Al-Husain beserta keluarga meninggalkan Madinah menuju Mekkah. Begitu sampai di Mekkah, ia menerima 12000 surat dari Kufah. Mereka mengundang Imam Husain untuk datang ke Kufah dan membaiatnya sebagai Khalifah. Al-Husain mengirim Muslim bin Aqil untuk membuktikan keseriusan penduduk Kufah tersebut.
Dari Mekkah, dengan meninggalkan wuquf di Arafah, Husain beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya berangkat menuju Kufah. Kerabatnya mendesak Al-Husain untuk membatalkan kepergiannya, tetapi Husain berkata: “Aku berangkat bukan karena ambisi, bukan untuk berbuat zalim atau untuk menimbulkan kerusakan. Aku berangkat untuk mendatangkan kemaslahatan pada umat kakekku. Aku ingin memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar.” Maka berangkatlah kafilah Husain, dalam terik matahari musim panas yang membakar, untuk menempuh perjalanan sejauh 1800 Km.
Ketika kafilah Husain sampai di dekat Kufah, ia menerima berita yang sangat mengejutkan. Muslim bin Aqil dan dua orang pendukungnya di Kufah sudah dibunuh Ibnu Ziyad, gubernur Kufah. Husain mengumpulkan pengikutnya dan menceritakan berita itu. Karena ketakutan, sebagian pengikutnya meninggalkan Husain. Al-Husain melanjutkan perjalanan sampai ia berhadapan dengan 1000 penunggang kuda yang dipimpin oleh Al-Hurr. Ia didesak ke sebuah tempat yang disebut Karbala, pada tanggal 2 Muharram, 61 H. Ibnu Ziyad mengirim pasukan tambahan di bawah pimpinan Umar bin Sa’ad. Pada 9 Muharram, pasukan Umar mengepung kemah-kemah Al-Husain. Ia meminta Umar untuk menangguhkan serangan sampai keesokan harinya. Bersama para pengikutnya yang setia Imam Husain menghabiskan malam dalam ibadat. Imam berkata: “Musuh hanya menghendaki nyawaku. Dengan senang aku izinkan kalian untuk pulang.” Pengikutnya berkata: “Demi Allah, tidak mungkin dan tidak pernah terjadi. Kami hidup bersama Anda atau mati bersama Anda.”
Pada 10 Muharram atau Asyura, berhadapanlah 72 pecinta Tuhan dengan 5000 penyembah setan, segelintir penegak keadilan dengan ribuan pendukung kezaliman. Sudah beberapa hari kelompok keluarga Rasulullah kehausan karena jalan ke sungai Eufrat ditutup musuh. Beberapa saat sebelum terjadi pertempuran Al-Hurr menyesali perbuatannya dan bergabung dengan Al-Husain. Menjelang sore hari, sudah 70 orang pengikut Husain syahid, setelah perjuangan yang sangat keras di tengah-tengah sengatan matahari dan kehausan. Musuh bertindak sangat kejam, dengan secara membuta membunuh siapa saja, termasuk Ali Asghar 6 bulan, yang bersimbah darah di tangan Al-Husain. Mereka juga membakar kemah-kemah para perempuan dan anak-anak. Pembantaian keluarga Nabi ini berakhir, ketika ribuan tentara mengeroyok seorang Husain. Syimr melepaskan kepala Imam Husain dan ribuan kuda mencabik-cabik dan menginjak-injak jenazahnya. Kepalanya bersama kepala-kepala para syuhada lainnya ditancapkan di ujung tombak dan diarak sepanjang 965 Km. di samping dan di belakang mereka, perempuan-perempuan dan anak-anak diseret dalam belenggu. Sebuah prosesi yang paling mengharukan dalam sejarah umat manusia. Sebuah prosesi yang melambangkan perlawanan tanpa henti terhadap kepongahan para tiran. Bagi setiap mukmin,

AL QAHTANI pemimpin ke 12

Sebahagian orang Islam menganggap bahwa Imam Mahdi itu adalah mitos, ia bukan dari ajaran Islam tapi bagian dari cerita rakyat. Akan tetapi kalau kita mereferensi pada hadist-hadist Baginda Rasulullah saw, maka kita dapati bahwa Imam Mahdi adalah tokoh nyata yang Allah sudah sebutkan hampir 1500 tahun yang lalu melalui lidah Nabi Muhammad saw. Rasulullah saw bersabda:

“Allah akan mengeluarkan dari persembunyiannya Al Mahdi (yaitu) dari kalangan kaum keluargaku sejurus sebelum hari kiamat walaupun kiamat itu hanya tinggal sehari saja. …. (HR Imam Ahmad)
Hadist di atas bukan bermaksud bahwa bila Imam Mahdi sudah Zahir, maka kiamat akan segera datang. Akan tetapi Baginda Rasulullah saw memberitahukan kepada kita umatnya, bahwa dunia ini tidak akan Allah kiamatkan sebelum Al Mahdi zahir ke dunia ini. Artinya Imam Mahdi wajib atau pasti Allah zahirkan sebelum seluruh alam raya ini Allah hancurkan.
Siapakah nama Imam Mahdi itu?
Rasulullah saw sudah sebutkan di dalam sebuah hadist bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang mempunyai nama yang sama dengan nama Baginda Rasulullah saw, yaitu Muhammad. Dan nama ayah Imam Mahdi itu seperti nama ayahnya, yaitu Abdullah. Jadi nama lengkap dari Imam Mahdi itu adalah “Muhammad bin Abdullah”. Rasulullah saw bersabda:
“Seandainya tidak tinggal bagi dunia ini melainkan sehari saja, niscaya akan dipanjangkan oleh Allah hari itu sehingga dibangkitkan padanya seorang lelaki dari umatku atau ahli keluargaku, yang sama namanya seperti namaku dan nama ayahnya seperti nama ayahku” (At-Tarmizi)
Imam Mahdi adalah orang yang telah Allah janjikan, karena disebut dalam hadist, sehingga Allah akan jaga garis keturunannya, sebagaimana Allah menjaga garis keturunan Baginda Rasulullah saw. Imam Mahdi adalah keturunan orang-orang mulia seperti Rasulullah saw dan Sayyidina Fatimah ra. Rasulullah bersabda:
“Al Mahdi itu adalah salah seorang dari kaum keluargaku, Ahlul-bait” (Ibnu Majah)
“Al Mahdi adalah dari keturunanku, dari anak cucu Fatimah”. (Abu Daud, Ibnu Majah)
Ciri Fizikal Imam Mahdi Imam Mahdi mempunyai ciri-ciri fisik yaitu, kulit dan bentuk tubuhnya seperti orang arab dan di pipi kanannya ada tahi lalat. Gigi seri Imam Mahdi mempunyai jarak, dahinya lebar dan hidungnya mancung. Rasulullah saw bersabda:
“Kulit Al Mahdi adalah seperti kulit orang arab, bentuk tubuhnya seperti bentuk tubuh orang Bani Israil, pipi kanannya terdapat tahi lalat dan kekhalifahannya diredhai oleh penduduk bumi, penduduk langit dan burung-burung di angkasa”. (Abu Nuaim & At Tabrani)
“Sungguh Allah akan melahirkan seorang lelaki dari keturunanku, yang (antara sifat utamanya ialah) giginya mempunyai jarak, dahinya lebar, keadilannya sangat meliputi seluruh alam ….” (Abu Nuaim)
“Al Mahdi adalah dari keturunanku, dahinya luas, hidungnya mancung. Dia memenuhkan bumi ini dengan keadilan…..(Abu Daud & Al Hakim)
Cap Kenabian pada Bahu
Dari keterangan Sahabat bahwa di tengah-tengah dua belikat Imam Mahdi terdapat tanda atau cap kenabian. Hal ini mirip dengan tanda yang ada pada Baginda Rasulullah saw. Orang Nasrani dan Yahudi di waktu itu akan membuktikan orang yang bernama Muhammad saw dengan melihat tanda ini.
Cap kenabian itu besarnya seperti telur burung merpati, tulisannya jelas dan berwarna hitam. Bentuk tulisan itu menonjol keluar, bukan seperti tato yang cekung ke dalam. Cap kenabian ini bukan dibuat manusia dan tidak akan hilang. Di sekeliling cap kenabian itu ada bulu halus yang mengelilinginya. Sehingga tanda ini tidak akan ada yang bisa menirunya, hanya Baginda Rasulullah saw dan Imam Mahdi saja yang Allah beri keistimewaan mempuyai cap kenabian di antara dua belikat, di belakang badan mereka. (Cap kenabian pada Imam Mahdi bukan menandakan dia seorang nabi seperti Nabi Muhammad saw, tetapi tanda dari Allah untuk menentukan bahwa dialah Imam Mahdi-red).
Imam Mahdi ketika “zahir” wajahnya berseri-seri sehingga menggembirakan siapa saja yang melihatnya. Dan kitika “zahir” nanti usianya 40 tahun. Rasulullah saw bersabda:
“Al Mahdi adalah dari anakku, dia berusia 40 tahun. Wajahnya bagaikan bintang yang gemerlapan, pipi kanannya terdapat tahi lalat, kulitnya kemerah-merahan seolah-olah dia adalah keturunan Bani Israil, dia akan mengelurkan harta karun dan akan menundukkan kota-kota maksiat”. (Abu Nuaim)
Keturunan Suku Quraisy Imam Mahdi berasal dari suku Quraisy, karena semua khalifah berasal dari suku Quraisy. Dan Baginda Rasulullah saw sebutkan akan ada 12 khalifah sepeninggalnya nanti. Dan para ulama sudah mencatat ke 12 khalifah itu yaitu: 1. Khalifah Abu Bakar As-Siddiq ra, 2. Umar bin al Khattab ra, 3. Khalifah Ustman bin Affan ra, 4. Khalifah Ali bin Abi Talib kmw, 5. Sayyidina Hasan bin Ali ra, 6. Sayyidina Muawiyah bin Abu Sofyan, 7. Sayyidina Abdullah bin az Zubair ra, 8. Khalifah Umar bin Abdul Aziz, 9. Sultan Muhammad Al Fateh, 10.Syuaib bin Shaleh At-Tamimi, 11.Imam Mahdi, Muhammad bin Abdullah, 12. Al Qahtani ( bukan alawiyin tapi keturunan asli AL QAHTANI/Asli Yaman ). Rasulullah saw bersabda:
“Agama ini akan terus berkuasa sehingga naik memerintah kamu sebanyak 12 orang Amir (Khalifah), dan setiap manusia amat mencintai setiap mereka itu. “Kemudian aku mendengar Nabi saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak seberapa jelas lalu aku bertanya kepada bapakku, “Apa yang Baginda sebutkan?” Jawabnya,”Mereka semua adalah dari kaum Quraisy”. (Abu Daud)
Al Mahdi al Muntazar, Imam yang kita tunggu-tunggu itu adalah pemimpin kebangkitan Islam di akhir zaman. Di tangannya dunia dan seluruh alam akan makmur, aman dan damai. Dialah pemimpin yang akan mengembalikan sistem dunia yang karut-marut, kepada sistem Islam yang selamat menyelamatkan. Berbahagialah orang yang hidup di zamannya dan berjuang bersamanya.*** Wallahu A'lam.

MERAJUT BENANG YANG KUSUT

 1. Halalnya Uang Belanja Dalam Sepotong Roti
Alkisah pada suatu hari  Khalifah Umar Bin Abdul Aziz disediakan makanan oleh Istrinya yang beda dari biasanya.. saat itu ada sepotong roti yang masih hangat,  harum dan wangi tampak roti itu begitu lezatnya hingga membangkitkan selera.
Sang Khalifah merasa heran dan bertanya pada Istrinya : “ Wahai Istriku dari mana kau memperoleh roti yang harum dan tampak lezat ini ? “.
Istrinya menjawab “ Ooh itu buatanku sendiri wahai Amirul Mukminin , aku sengaja membuatkan ini hanya untuk menyenangkan hatimu yang setiap hari selalu sibuk dengan urusan negara dan umat “.
“ Berapa uang yang kamu perlukan untuk membuat roti seperti ini “ tanya Khalifah.
“ Hanya tiga setengah dirham saja , kenapa memangnya“ jawab sang istri
“ Aku perlu tahu asal usul makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam perutku ini, agar aku bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT nanti “ jawab Khalifah, dan bertanya lagi  “ terus uang yang 3,5 dirham itu kau dapatkan dari mana ? “.
“Uang itu saya dapatkan dari hasil penyisihan setengah dirham tiap hari dari uang belanja harian rumah tangga kita yang selalu kau berikan kepadaku , jadi dalam seminggu terkumpulah 3.5 dirham dan itu cukup untuk membuat roti  seperti ini yang halalan toyyiban “ jawab istrinya.
“ Baiklah kalau begitu . Saya percaya bahwa asal usul roti ini halal dan bersih “ kata Khalifah yang lalu menambahkan “ Berarti kebutuhan biaya harian rumah tangga kita harus dikurangi setengah dirham, agar tak mendapat kelebihan yg membuat kita mampu memakan roti yang lezat atas tanggungan umat  “.
Kemudian Khalifah memanggil Bendahara Baitul Maal (Kas Negara) dan meminta agar uang belanja harian untuk rumah tangga Khalifah dikurangi setengah dirham. Dan Khalifah berkata kepada istrinya “ saya akan berusaha mengganti harga roti ini agar hati dan perut saya tenang dari gangguan perasaan, karena telah memakan harta umat demi kepentingan pribadi “.
Subhanalaah …Cerita ini benar2 mengandung keteladanan dari seorang Khalifah atau Presiden pimpinan negara  yang begitu kuat berprinsip dan berhati-hati bahwa apapun yang dimakan dan minum harus benar2 tahu asal usul nya bahwa semua itu  didapat secara halal dan benar. sebagai khalifah dia juga tak mau menggunakan serta menghamburkan uang negara untuk kepentingan pribadi. kalau biaya rumahtangganya cukup 3 dirham sehari kenapa mesti 3.5 dirham.

2. Dua Setengah Tahun Memerintah Berhasil Mengentaskan Kemiskinan Seluruh Umat
Umar berhasil mensejahterakan rakyat di seluruh wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah. Ibnu Abdil Hakam meriwayatkan, Yahya bin Said, seorang petugas zakat masa itu berkata, ‘'Saya pernah diutus Umar bin Abdul Aziz untuk memungut zakat ke Afrika. Setelah memungutnya, saya bermaksud memberikan kepada orang-orang miskin. Namun saya tidak menjumpai orang miskin seorangpun".
Di bidang fiskal, Umar memangkas pajak dari orang Nasrani. Tak cuma itu, ia juga menghentikan pungutan pajak dari mualaf. Kebijakannya itu telah menumbuhkan simpati dari kalangan non Muslim sehingga mereka berbondong-bondong memeluk agama Islam. Inilah sebenarnya cara penyebaran islam dengan akhlaq mulia seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW, bahwa Islam Tidak Mengajarkan Kekerasan
Konon semasa ia menjabat sebagai Khalifah, walaupun hanya 2,5 tahun  tak satu pun mahluk dinegerinya menderita kelaparan. Tak ada serigala mencuri ternak penduduk kota, tak ada pengemis di sudut-sudut kota, tak ada penerima zakat karena setiap orang mampu membayar zakat. Lebih mengagumkan lagi, penjara tak ada penghuninya. Sejak di angkat menjadi Khalifah Umar bertekad, dalam hatinya ia berjanji tidak akan mengecewakan amanah yang di embannya. Akhirnya dia berhasil mengelola negara dan memanifestasikan hadits Nabi SAW, “Seorang imam (khalifah) adalah pemelihara dan pengatur urusan (rakyat), dan dia akan diminta pertanggungjawabannya terhadap rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Siapakah Umar Bin Abdul Aziz itu
Umar bin Abdul Aziz adalah seorang Khalifah atau Presiden yang memimpin Pemerintahan Islam selama 2,5 tahun yaitu pada tahun 717 M s/d 720 M. Beliau dilantik menjadi Khalifah pada usia 37 tahun , usia yang tergolong muda untuk memimpin sebuah negara Islam yang besar dan luas kala itu.
Ayahnya adalah Abdul Aziz bin Marwan, yaitu Gubernur Mesir dan adik dari Khalifah Abdul Malik. Ibunya bernama Ummu Asim binti Asim. Umar bin Abdul Aziz adalah cicit dari Khulafaur Rasyidin kedua yaitu Umar bin Khattab, dimana umat Muslim menghormatinya sebagai salah seorang Sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling dekat dan dimasa pemerintahannya berhasil mengembangkan dan memperluas wilayah kekuasaan Islam .
Umar bin Abdul Aziz sangat bersedih ketika diberi jabatan (amanah) oleh umat untuk menjadi Khalifah , ini dikisahkan oleh isterinya, Fatimah yang melihat Umar sedang menangis di kamarnya. Fatimah pun menanyakan apa yang terjadi pada diri suaminya. Lalu Umar menjawab, “Ya Fatimah, saya telah dijadikan penguasa atas kaum muslimin dan orang asing, saya memikirkan nasib kaum miskin yang sedang tertimpa kelaparan, kaum telanjang dan sengsara, kaum tertindas yang sedang mengalami cobaan berat, kaum tak dikenal dalam penjara, orang-orang tua yang patut dihormati, orang yang mempunyai keluarga besar namun penghasilannya sedikit, serta orang2 dalam keadaan serupa di Negara-negara di dunia dan propinsi-propinsi yang jauh. Saya merasa bahwa Tuhanku akan bertanya tentang mereka pada Hari Berbangkit dan saya takut bahwa pembelaan diri yang bagaimana pun tidak akan berguna bagi saya. Lalu saya menangis.”  Subhanallah begitu sedihnya beliau menerima jabatan itu.
Tugas negara adalah mengubah teori menjadi kenyataan, mengubah norma menjadi undang-undang, dan memindahkan keindahan etika .menjadi praktek sehari-hari.”


AKAN SELALU ADA KISAH BARU

HADIS RASULLAH SAW TENTANG PEMBEBASAN CONSTANTINOPLE
Sabda Rasulullah s.a.w. ketika menggali Parit Khandaq; “..Constantinople (kini Istanbul) akan jatuh ke tangan tentera Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja, tenteranya adalah sebaik-baik tentera……”
(Hadis riwayat Imam Ahmad)
<span>Di bawah ini adalah satu artikel yang dikirimkan kepada saya oleh seorang rakan.  Disiarkan semula  di sini untuk tatapan pembaca. Ditambah beberapa keping gambar yang diambil dari Turki untuk dikongsikan.</span>
<span>_________________________________________________________</span>
Umat Islam berlumba-lumba membebaskan Constantinople untuk mendapatkan penghormatan yang dijanjikan oleh Allah swt di dalam Hadis tersebut. Walau bagaimanapun, kesemua kempen yang dilancarkan menemui kegagalan. Di antaranya, 5 kempen di zaman Kerajaan Umayyah, 1 kempen di zaman Kerajaan Abbasiyah dan 2 kempen di zaman  Kerajaan Usmaniyah.
Di dalam salah sebuah kempen semasa zaman Kerajaan Umayyah, seorang sahabat besar Nabi saw iaitu Abu Ayyub Al Ansary ra telah syahid dan dimakamkan di bawah dinding kubu Kota Constantinople di atas wasiatnya sendiri. Apabila ditanya kenapa beliau ingin dimakamkan di situ maka beliau menjawab, “Kerana aku ingin mendengar derapan tapak kaki kuda sebaik-baik raja yang akan mengetuai sebaik-baik tentera semasa mereka membebaskan Constantinople”. Begitulah teguhnya iman seorang sahabat besar Nabi saw.
Hadis Nabi saw ini direalisasikan hampir 800 tahun kemudiannya oleh Sultan Muhammad Al Fatih, khalifah ke-7 Kerajaan Usmaniyyah dan 150,000 orang tenteranya.
Siapakah Sultan Muhammad Al Fatih? Apakah kehebatan Baginda dan tentera-tenteranya sehingga disebut “sebaik-baik raja” dan “sebaik-baik tentera” di dalam hadis tersebut.
PENGENALAN
Baginda dilahirkan pada 29 Mac 1432 Masihi di Adrianapolis (sempadan Turki – Bulgaria). Walau bagaimanapun, sejarah hidup Baginda sebenarnya telah bermula hampir 800 tahun sebelum kelahirannya kerana telah disebut sebagai “sebaik-baik raja” di dalam Hadis tadi. Baginda juga dikenali dengan gelaran Muhammad Al Fatih kerana kejayaannya membebaskan Constantinople.
Baginda menaiki takhta ketika berusia   19 tahun dan memerintah selama 30 tahun (1451 – 1481). Baginda merupakan seorang   negarawan ulung dan panglima tentera agung yang memimpin sendiri 25 kempen peperangan. Baginda mangkat pada 3 Mei 1481 kerana sakit gout. Ada ahli sejarah berpendapat Baginda mangkat diracun.
PENDIDIKAN
Baginda menerima pendidikan yang menyeluruh dan bersepadu. Di dalam bidang keagamaan, gurunya adalah Syeikh Shamsuddin Al Wali dikatakan dari keturunan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. Di dalam ilmu peperangan pula, Baginda diajar tentang tektik peperangan,   memanah dan menunggang kuda oleh panglima-panglima tentera.

Di dalam bidang akademik pula, Baginda adalah seorang cendekiawan ulung di zamannya yang fasih bertutur dalam 7 bahasa iaitu Bahasa Arab, Latin, Greek,  Serbia, Turki, Parsi dan Hebrew. Di dalam bidang Ilmu Pemerintahan pula, ayahanda Baginda , Sultan Murad II, dengan tujuan mendidik, semasa pergi bersuluk ke Pulau Magnesia, telah melantik Baginda yang baru berusia 12 tahun memangku jawatan Khalifah. Dalam usia semuda ini Baginda telah  matang menangani tipu helah musuh.
KEPERIBADIAN
Baginda sentiasa bersifat tawadhu’ dan rendah diri . Semasa membina Benteng Rumeli Hissari, Baginda membuka baju dan serbannya, mengangkat batu dan pasir hingga ulamak-ulamak dan menteri-menteri terpaksa ikut sama bekerja
Baginda seorang yang sentiasa tenang, pendiam, berani, sabar, tegas dan kuat menyimpan rahsia pemerintahan. Baginda sangat cintakan ulamak dan selalu berbincang dengan mereka tentang permasalahan negara.
PERSIAPAN AWAL MEMBEBASKAN CONSTANTINOPLE
Selama 2 tahun selepas menaiki takhta, Baginda mengkaji pelan Kota Costantinople setiap malam bagi mengenal pasti titik kelemahannya. Baginda juga mengkaji sebab-sebab kegagalan kempen-kempen terdahulu serta berbincang dengan panglima-panglima perangnya tentang tentang strategi yang sesuai untuk digunakan.
Baginda mengarahkan dibina peralatan perang termoden seperti meriam besar yang boleh menembak bom 300 kg sejauh 1 batu. Benteng Rumeli Hissari dibina di tebing sebelah Eropah, lebih kurang 5 batu dari Kota Constantinople di mana Selat Bosphorus adalah yang paling sempit. Ia dibina bertentangan dengan Benteng Anadolu Hisar di tebing sebelah Asia yang telah dibina oleh Sultan Bayazid Yildirim dahulu. Benteng ini mengawal rapi kapal-kapal yang melintasi Selat Bosphorus. Perjanjian damai dibuat dengan pihak Wallachia, Serbia dan Hungary untuk memencilkan Constantinople apabila diserang nanti.
Baginda membawa bersama para ulamak dan pakar motivasi ke medan perang bagi membakar semangat jihad tenteranya. Sebaik sahaja menghampiri dinding kubu Kota Constantinople, Baginda mengarahkan dilaungkan Azan dan solat berjemaah. Tentera Byzantine gentar melihat 150,000 tentera Islam bersolat di belakang pemimpin mereka dengan laungan suara takbir memecah kesunyian alam.
MELANCARKAN SERANGAN KE ATAS CONSTANTINOPLE
Setelah segala persiapan lengkap diatur, Baginda menghantar utusan kepada Raja Bizantin meminta beliau menyerah. Keengganan beliau mengakibatkan kota tersebut dikepung. Pada 19 April 1453, serangan dimulakan. Kota tersebut hujani peluru meriam selama 48 hari. Setengah dinding luarnya rosak tetapi dinding tengahnya masih teguh.
Menara Bergerak
Seterusnya Baginda mengarahkan penggunaan menara bergerak yang lebih tinggi dari dinding kubu Byzantine dan memuatkan ratusan tentera. Tentera Byzantin berjaya memusnahkan menara tersebut setelah ianya menembusi dinding tengah kubu mereka.
Bantuan Dari Pope Vatican

Pope di Rome menghantar bantuan 5 buah armada yang dipenuhi dengan senjata dan tentera. Perairan Teluk Golden Horn direntang dengan rantai besi untuk menghalang kemaraan armada Usmaniyah. Ini menaikkan semula semangat tentera Bizantin.


Melancarkan Kapal Perang Dari Puncak Gunung
Kegembiraan mereka tidak lama. Keesokan paginya, mereka dikejutkan dengan kehadiran 72 buah kapal perang Usmaniyah di perairan Teluk Golden Horn. Ini adalah hasil kebijaksanaan Baginda mengangkut kapal-kapal ke atas gunung dan kemudian diluncurkan semula ke perairan Teluk Golden Horn. Tektik ini diakui sebagai antara tektik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri. Kapal-kapal itu kemudiannya membedil dinding pertahanan belakang kota.

Kapal-kapal perang tentera Byzantin habis terbakar kerana bedilan meriam Usmaniyah. Pertahanan Byzantin menjadi semakin lemah. Baginda mengambil kesempatan pada malamnya dengan memberikan semangat kepada tenteranya serta mengingatkan mereka kepada Hadis Rasulullah saw dan bersama-sama berdoa kepada Allah swt.
Memanjat dan Melastik Dinding Kota
Keesokan paginya tentera Usmaniyah cuba memanjat dinding dalam kubu dengan tangga dan cuba merobohkannya dengan lastik besar. Tentangan sengit pihak Byzantin   menyebabkan ramai yang syahid. Baginda memerintahkan tenteranya berundur dan bedilan meriam diteruskan sehingga tengahari.
Karisma Seorang Pemimpin

Pengepungan selama 53 hari tanpa sebarang tanda-tanda kejayaan  telah menimbulkan rasa bosan dan menghilangkan keyakinan tentera Baginda. Pada saat yang genting ini Baginda berucap menaikkan semangat tenteranya, “Wahai tenteraku, aku bersedia untuk mati di jalan Allah. Sesiapa yang mahu syahid ikutlah aku!”.
Mendengarkan itu, Hasan Ulubate, salah seorang tentera Baginda mengetuai sekumpulan kecil 30 tentera membuka dan melompat masuk ke dalam kubu musuh lantas memacak bendera Islam di situ. Mereka kesemuanya gugur syahid setelah dihujani anak panah musuh. Kemudian tentera-tentera Islam menyerbu bertali arus menembusi barisan pertahanan Byzantin sambil melaungkan kalimah Allahu Akbar.
Penawanan Constantinople
Pada 29 Mei 1453, Kota Constantinople jatuh ke tangan Islam. Baginda menukar namanya kepada Islambol (Islam keseluruhan) . Gereja Besar St Sophies ditukar kepada Masjid Aya Sofiya. Baginda dengan tawadhuknya melumurkan tanah ke dahinya lalu melakukan sujud syukur. Semenjak peristiwa inilah Baginda diberi gelaran “Al Fatih” iaitu yang menang kerana kejayaannya membebaskan Constantinople.
SEBAIK-BAIK RAJA DAN SEBAIK-BAIK TENTERA
Pada kali pertama solat Jumaat hendak didirikan, timbul pertanyaan siapa yang layak menjadi imam. Baginda memerintahkan kesemua tenteranya termasuk dirinya bangun lantas bertanya, “Siapa di antara kita sejak baligh hingga sekarang pernah meninggalkan solat fardhu walau sekali sila duduk!”. Tiada seorang pun yang duduk, kerana  tidak seorang pun di antara mereka pernah meninggalkan solat fardhu.
Baginda bertanya lagi, “Siapa di antara kita yang sejak baligh hingga kini pernah meninggalkan solat sunat rawatib sila duduk!”. Sebahagian daripada tenteranya duduk.
Kemudian Baginda bertanya lagi, “Siapa di antara kamu sejak baligh hingga ke saat ini pernah meninggalkan solat tahajjud walaupun satu malam, sila duduk!”. Kali ini semuanya duduk, kecuali  Sultan Muhammad Al-Fatih sendiri. Baginda tidak pernah meninggalkan solat fardhu, Solat Sunat Rawatib dan Solat Tahajjud sejak baligh . Inilah dia anak didikan Syeikh Shamsuddin Al Wali. Bagindalah sebaik-baik raja yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah saw di dalam Hadisnya itu.