Sabtu, 02 Oktober 2010

BENARKAH HABIB HABAIB ALAWIYIN DLL TURUNAN RASULULLAH ATAU REKAYASA POLITIK

Sebuah perencanaan busuk di lakukan oleh Abdurahman ibn Muljam untuk membunuh Saidina Ali ra pada tanggal 17 Ramadhan 40 H. bersama beberapa kelompok seperti muawwiyah dan UMAYYAH juga para kelompok SYIAH lainnya, karena menjelang wafatnya saidina Ali ra telah ada terbentuk sekte IMAMIAH, SEKTE SITTAH, SEKTE ITSNAI-ASYARAT, SEKTE KAISANIAH, SEKTE ZAIDIAH di mana semua adalah SYIAH dan melepaskan diri dari ASSUNNAH RASULULLAH MUHAMMAD saw. Para kelompok SYIAH ini memang sudah lama memimpikan akan menguasai kembali PERSI dan lepas dari kekuasaan para SAHABAT. Sehingga dendam karena kalah perang dan membenci RASULULLAH menjadi bola politik yang selalu di lempar oleh kekuatan musuh musuh AHLU BAIT ( keluarga Rasulullah ) juga para sahabat, merekalah yang paling licik dan kejam juga pandai menipu sejarah. Dalam Kitab lama DLUHA AL ISLAMI jilid III cetakan 1964 di ungkapkan oleh Dr Ahmad Amin banyak mengupas peristiwa wafatnya saidina ALI dan perpecahan di ummat.

SYIAH yang artinya kelompok politik telah menulis assunnah yang berbeda dengan RASULULLAH dan mengangkat saidina ALI sebagai RASULULLAH dan NABI yang Syah tetapi telah bertentangan dengan AL HADITS sehingga kedudukan SYIAH menjadi ancaman untuk kebenaran RASULULLAH MUHAMMAD saw, sehingga jelang waktu yang tak lama saidina HASAN ra dan saidina HUSEN ra JUGA TERBUNUH karena kebencian kaum SYIAH terhadap keluarga RASULULLAH, Dengan siapakah anak cucu RASULULLAH ini menikah siapakah putra putra turunan mereka ini hilang dari catatan Sejarah karena gedung gedung penyimpan buku buku catatan tua telah di bakar oleh kelompok SYIAH di BASRAH IRAQ ,,,,  Kaum Syiah yang memang telah merencanakan akan membunuh semua keturunan Saidina ALI dengan Istrinya FATIMAH AZZAHRA telah matang di buat sehingga dalam umur yang baru belasan tahun saidina hasan dan saidina husen telah menjadi amirul mu'minin dan tewas dalam penyergapan dan pembantaian. inilah fakta sejarah ytang masih ada di MADINAH ALMAWARDIYAH dan di TARIM HADROMOUT YAMAN.

Ulama Besar dari Mesir AL SYEKH DR ABDUL MUN EIM AL NEMR AL AZHAR KAIRO MESIR juga telah membahas awal asal muasal terbentuknya SYIAH/kelompok politik dan semua nama sekte sekte SYIAH yang memiliki konspirasi untuk menumpas turunan RASULULLAH dan semua para SAHABAT,mereka menghujat dan menghina para SAHABAT sampai saat ini di wilayah ARAB JAZIRAH dan ARAB PERSI,tak lama timbul kembali sejarah palsu yang menerangkan seorang lelaki asal dari BASRAH IRAQ yang mengaku anak cucu NABI MUHAMMAD saw yang tidak jelas adalah konspirasi SYIAH yang memasuki NEGARA YAMAN agar dapat di terima dan menetap sehingga berkeluarga dan memiliki banyak keturunan, kami lampirkan nasab keturunan dari yaman pendatang dari BASRAH IRAQ bernama AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ DAN TERUS MEMILIKI KETURUNAN :
(ALI)  ( HUSEIN)    ( MUHAMMAD )      ( UBAIDILLAH menetap di yaman )

dari UBAIDILLAH inilah mereka membentuk keluarga besar di Yaman dan memiliki keturunan (ALI ) & ( ALWI AMMUL FAQQIH )
dari ALWI AMMUL FAQQIH mereka melahirkan 3 orang anak ( ABDULLAH ) (ABDUL MALIK ) ( ABDURAHMAN ) semua nama nama tadi sebut anak cucu ALWI atau kalau sekarang di dengar bernama ALAWIYIN atau keturunan ALWI AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ. Kini mereka menjadi ratusan keluarga dengan nama belakang marga yang berbeda anak cucu keturunan ALWI AHMAD BIN ISA AL BASRAH IRAQ seperti MARGA atau FUM mereka ADALAH :

AL ATTHAS - ASSEGAF - AL IDRUS - AL HABSIE - AL HAMID - BIL FAGEH - AL HADAD - AL KAFF - AL THOHIR - AL JUFRE - AL JAMALULAEL - AL QADRI - BIN AGIL - AL JINDAN - AL MUHKDOR - BIN YAHYA - AL BARUM - AL JUNAID AL AKHDOR - AL KHERID - AL KHUN - AL MADEHIJ - AL MARZAK - AL MASYHUR - AL MASILAH - AL MUTHOHAR - ABU NUMAI ASSYATIRI - AL SYILLI - BA'ABUD - BAJAHDAB - BARAQBAH - VAD'AQ - AL BA'ALI - AL NA'UMAR - ALBAIRRADINI - AL BAGHOIS - AL BAR - AL BIED - AL JAZERA - AL KADAD - AL MUSYAYAK AL UMAR - AL BAHR- ASH SHOFIE - AL HAMIL - AL BASYAEBAN - AL AS SAHIL - AL SARI - AL SYAMBAL - AL SMITH - AL THOHIR -  AL AIDID -  AL ALILALA - AZMATKHAN - AL BABTINAH - AL BAHASYIM - AL BAITI - AL BASAKUTA - AL NAZHIRI -  BAFARAJ - BASUROH - AL BAHSEIN - AL MUNAWWAR -  AL HADAR - BOFTEIN - JINDAH - AL KHIYYED - AL KHINDUAN - BIN YAHYA - MAULAKHELA - MUGEBEL - ASYSYATHA - AL SHIHABUDDIN - AL HADI - AZ ZAHIR - AZ ZAWAWI - BARAKWAN - BIN SUAIB - BIN SABA

MEREKA menyebar keseluruh Indonesia dan beberapa belahan dunia menetap dan Usaha,guru atau politikus dan berkiprah dalam dakwah, mungkin berbeda dengan mahzab imam syafei sebagai pilihan imam dari ummat muslim Indonesia dalam cara mereka berdakwah dan mengajarkan karena mereka dari keluarga perintis SYIAH asal muasalnya yang di kutib dari buku DR HA MADJID HASAN BAHAFDULLAH yang mengupas sejarah YAMAN - asal muasal keturunan YAMAN juga HADARIEM. ada juga keturunan BA ALWI atau ALAWIYIN yang telah menetap memegang ajaran dari AL IMAM SYAFEI sebagai imam mahdzab muslim Indonesia.

Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan dalam catatan ini yang mengupas sebuah tragedi politik dan kedudukan SYIAH di belahan sejarah dunia. Bila ada catatan sejarah yang lebih kuat mendekati peristiwa aslinya pembentukan SYIAH kami harap dapat di kirimkan kepada Kami.salam

29 komentar:

Anonim mengatakan...

hati2lah hidup anda didunia bisa tdk artinya. Tidak ada yg bisa memanipulasikan sejarah yang benar dan haq.

http://abusalafy.wordpress.com/2011/01/11/syekh-bin-baz-dan-buya-hamka-bicara-tentang-keturunan-nabi-saw/

http://www.facebook.com/topic.php?uid=233929090983&topic=13139

http://rabithah.net/in/index.php

http://salmin234.blogspot.com/2010/02/riwayat-dzurriyat-para-anak.html

http://benmashoor.wordpress.com/2008/08/01/kitab-silsilah-mengenai-keturunan-rasulullah-saw/

Anonim mengatakan...

posting yg bagus gan
masuk akal dan teruslah seperti ini

elfan mengatakan...

APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?

Dlm Al Quran yang menyebut 'ahlulbait', rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.

1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah".

Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna 'ahlulbait' adalah terdiri dari isteri dari Nabi Ibrahim.

2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: 'Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu 'ahlulbait' yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?

Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna 'ahlulbait' adalah meliputi Ibu kandung Nabi Musa As. atau ya Saudara kandung Nabi Musa As.

3. QS. 33:33: "...Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu 'ahlulbait' dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".

Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna para ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 maka penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. para isteri dan anak-anak beliau.

Jika kita kaitkan dengan makna ketiga ayat di atas dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait tersebut sifatnya menjadi universal terdiri dari:

1. Kedua orang tua Saidina Muhammad SAW, sayangnya kedua orang tua beliau ini disaat Saidina Muhammad SAW diangkat sbg 'nabi' dan rasul sudah meninggal terlebih dahulu.

2. Saudara kandung Saidina Muhammad SAW, tapi sayangnya saudara kandung beliau ini, tak ada karena beliau 'anak tunggal' dari Bapak Abdullah dengan Ibu Aminah.

3. Isteri-isteri beliau.

4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki. Khusus anak lelaki beliau yang berhak menurunkan 'nasab'-nya, sayangnya tak ada yang hidup sampai anaknya dewasa, sehingga anak lelakinya tak meninggalkan keturunan.

Bagaimana tentang pewaris tahta 'ahlul bait' dari Bunda Fatimah?. Ya jika merujuk pada QS. 33:4-5, jelas bahwa Islam tidaklah mengambil garis nasab dari perempuan kecuali bagi Nabi Isa Al Masih yakni bin Maryam.

Lalu, apakah anak-anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali boleh kita anggap bernasabkan kepada nasabnya Bunda Fatimah?. ya jika merujuk pada Al Quran maka anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali tidaklah bisa mewariskan nasab Saidina Muhammad SAW.

Kalaupun kita paksakan, bahwa anak Bunda Fatimah juga ahlul bait, karena kita mau mengambil garis dari perempuannya (Bunda Fatimah), maka untuk selanjutnya yang seharusnya pemegang waris tahta ahlul bait diambil dari anak perempuannya seperti Fatimah dan juga Zainab, bukan Hasan dan Husein sbg penerima warisnya.

Dengan demikian sistim nasab yang diterapkan itu tidan sistim nasab berzigzag, setelah nasab perempuan lalu lari atau kembali lagi ke nasab laki-laki, ya seharusnya diambil dari nasab perempuan seterusnya.

Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib, anak paman Saidina Muhammad SAW, ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah beliau bukan termasuk kelompok ahlul bait. Jadi, anak Saidina Ali bin Abi Thalib baik anak lelakinya mapun perempuan, otomatis tidaklah dapat mewarisi tahta 'ahlul bait'.

Kesimpulan dari tulisan di atas, maka pewaris tahta 'ahlul bait' yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya Saidina Hasan dan Husein bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.

Unknown mengatakan...

oi nyadar oii,,,
sapa tuh yang diomongin?
kalo salah dosanya gedeeeee.
maknya ati2,
pelajari dulu sejarah yang bener jangan ngasal,lagian ini banyak yang baca,kalo mereka percaya dan ini semua salah yang nanggung dosanya lo !
lucu sumpah baca ini,
di telaah dulu ye sejarah yang bener.

Anonim mengatakan...

takutlah pada Allah...anda telah membuat buat hal yang dusta....sangat banyak dalil baik Alquran dan hadist yang menyatakan ttg dzurriyah Rasulullah itu ada....

“Sesungguhnya Allah swt hendak menghapuskan noda kotoran ( rijsun ) dari kalian Ahlul Bait dan Mensucikan sesuci-sucinya”
( Qs.Al-Ahzab : 33 )

“Apakah engkau merasa heran atas ketetapan Allah? ( itulah ) rahmat Allah dan keberkahannya, dicurahkan atas kamu Ahlul Bait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji dan Maha Pemurah.”
( QS. Hud : 73 )

“Semua anak cucu Adam as ( anak turunan perempuan ) bernasabkan kepada ayah mereka, kecuali anak-anak Fathimah Az-Zahra. Akulah ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka.”
( HR. Thabrani )
“Sesungguhnya anak-anak Fathimah Az-Zahra dan semua turunannya dinamakan anak kandung Rasulullah saw, karena nasab mereka adalah nasab dari Rasulullah saw yang shohih.”
( HR. Ad-Dailamy )

"Ikutilah Ahlul Baitku di belakangku ( setelah wafatku ), karena mereka adalah Dzurriyatku ( keturunanku ) dan diciptakan Allah swt dari darah dagingku serta mereka dikaruniakan pengertian (kefahaman) dariku dan ilmuku. Celakalah bagi orang-orang yang mendustakan kemuliaannya mereka dari umatku dengan sengaja memutuskan hubungan darahnya denganku, maka jelaslah Allah Ta'ala tidak akan menurunkan syafa'atku.”
( HR. Thabrani )

Anonim mengatakan...

ini dalilnya lagi :

“Cintailah Allah swt karena ia selalu memberi kamu nikmat-nikmatnya. Dan cintailah aku ( Nabi saw ) karena cintamu kepada Allah swt dan cintailah keluargaku karena cintamu kepadaku.”
( HR. Turmudzi dari Ibnu Abbas )

“Hormatilah Muhammad saw dengan memuliakan Ahli Baitnya.”
( HR. Imam Bukhari )

“Ahli Baitku di tengah kalian ibarat Bahtera NUH, siapa menaikinya ia selamat dan siapa yang ketinggalan ia binasa.”
( Hadits Mutawatir : diriwayatkan banyak sahabat Nabi saw)

“Aku tinggalkan bagi kalian dua perkara :KITABULLAH; yang merupakan tali antara langit dan bumi dan KETURUNANKU ( Ahlul Baitku ); sesungguhnya keduanya itu tidak akan berpisah hingga kembali kepadaku di Telaga Haudh.”
( HR. Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim )

“Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya aku adalah hamba Allah swt, utusan Tuhanku ( Malaikat Izroil ) hampir tiba, maka aku harus memenuhi panggilannya. Aku tinggalkan bagi kalian dua perkara :KITABULLAH; didalamnya terdapat petunjuk juga pelita ( maka Rasulullah menyuruh berpedoman dan mengembalikan sandaran pada kitabullah ) Dan AHLUL BAITKU, aku akan ingatkan akan Allah swt perihal AHLUL BAITKU, aku ingatkan akan Allah swt perihal AHLUL BAITKU.”
( HR. Muslim )

“Jagalah kehormatanku didalam perihal sahabat-sahabatku dan orang-orang yang bersambung kefamilian denganku. Maka barangsiapa menjaga ( kehormatan ) aku dalam hal tentang mereka, Allah swt akan melihatnya di dunia dan di Akherat ( dengan pandangan rahmat ). Dan barangsiapa tidak menjaga kehormatanku dalam hal tentang mereka itu, maka Allah swt akan membiarkannya ( jauh dari pandangan rahmat ). Dan barangsiapa dibiarkan Allah swt, kelak tentu akan ditindak oleh Allah swt,”
( HR. Al-Baghawi dari ‘Iyadh Al-Anshori ra.)

“Dua kaki seorang hamba pada hari Qiyamat tak dapat bergerak hingga ia ditanya tentang empat perkara : untuk apa umurnya dihabiskan, untuk apa jasadnya ia rusakkan ( dipergunakan ), kemana hartanya ia infaqkan dan darimana ia peroleh, dan ditanya tentang kecintaannya terhadap Ahlul Bait.”
( HR. Thabrani )

“Didiklah anak-anakmu tiga perkara ini : Mencintai Nabimu; Mencintai Keluarga Nabi saw ( Ahlu Bait Nabi saw ) dan Membaca ( menghafal ) Al-Qur’an, karena orang-orang hafal Al-Qur’an itu nanti dapat naungan Allah swt, bersama para Nabi-Nabi dan Orang-orang pilihan Allah swt.”
(HR. Dylami abu Nashor Abdul Karim )

“Di dunia ini aku tidak pernah iri kepada seorang wali, raja atau lainnya; aku hanya iri kepada orang yang mengikuti salaf dan meneladani Nabi saw. Kebaikan terletak dalam mengikuti Salafus Saleh, mempelajari buku-buku mereka, dan meneladani ibadah, adab, akhlaq dan perilaku mereka. Orang yang mengikuti salaf tidak akan salah dan lelah.
( Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-‘Aththas )

“Ikutilah Salaf! Barang siapa ingin beribadah kepada Allah swt, hendaknya bertanya bagaimana cara Salaf beribadah. Barang siapa ingin mengajar atau belajar, memberi manfaat atau mengambil manfaat, maka hendaknya ia bertanya bagaimana cara Salaf melakukan semua itu, dan tidak mengikuti jalan pikirannya sendiri.”
( Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-‘Aththas )

“Musibah pertama yang menimpa masyarakat adalah peremehan mereka terhadap usaha menghafal Al-Qur’an. Musibah kedua adalah berpalingnya mereka dari buku-buku Salaf.”
( Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-‘Aththas )

“Di antara hal yang mendorongku untuk menulis buku ini (Al-Qirthos fi Manaqibil ‘Atthas) adalah apa yang disebutkan pengarang kitab A’malut Tarikh : Barang siapa menulis seorang wali Allah SWT, maka kelak di hari kiamat ia akan bersamanya. Dan barang siapa membaca nama seorang wali Allah SWT dalam kitab Tarikh dengan rasa cinta, maka ia seakan-akan menziarahinya. Dan barang siapa menziarahi wali Allah SWT, maka semua dosanya akan diampuni Allah SWT, selama ia tidak mengganggu seorang muslim pun dalam perjalanannya.”
( Habib Ali bin Hasan Al-‘Atthas )

Anonim mengatakan...

mantap.......tegakan kebenaran seorang muslim harus berani & cerdas untuk agama Allah sehingga tidak ada rekayasa dalam sejarah Islam

Aisya Buldifah mengatakan...

Wahai para habib atau para Ba'alwi, katakanlah yg haq adalah haq, katakanlah yg bathil adalah bathil. Sebab tanggung jawab pada Allah sangat berat.

Ingatlah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ليس مِن رجلٍ ادَّعى لغير أبيه وهو يَعلَمه إلاَّ كفر بالله، ومَن ادَّعى قوماً ليس له فيهم نسبٌ فليتبوَّأ مقعَدَه من النار ))، رواه البخاريُّ (3508)، ومسلم (112)، واللفظ للبخاري

“Tidak ada seorangpun yang mengaku (orang lain) sebagai ayahnya, padahal dia tahu (kalau bukan ayahnya), melainkan telah kufur (nikmat) kepada Allah. Orang yang mengaku-ngaku keturunan dari sebuah kaum, padahal bukan, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

Aisya Buldifah mengatakan...

Assalamu Alaikum,
Maaf, menurut cerita suami ane, bahwa yg mengklaim diri sebagai habib adalah kelompok orang2 persia dari daerah pegunungan Harran di Iraq (dekat perbatasan Iraq-Iran) yg terkenal gemar mempelajari Kitab2 agama samawi. Kemudian ada yg hijrah ke Hadramaut (Yaman Selatan) dgn mengklaim diri sebagai keturunan sayyidina Husen bin Ali bin Abi Thalib RadhiAllahu anhu (walaupun tanpa bukti yg kuat, sbb katanya mereka sendiri yg membuktikan tanpa disaksikan oleh orang2 Hadramaut) agar bisa diterima oleh orang2 Hadramaut. Dgn membuat manuver2/issue2 Ahmad bin Isa AlMuhajir (ya jelas muhajir sbb mereka orang2 yg hijrah).
Ternyata mereka diterima di Hadramaut dgn alasan mereka di-kejar2 oleh syi'ah, pertamanya di-ijinkan tinggal di Tarim, Lama2 berkembang biak menjadi banyak. Berhubung mereka bukan orang arab, maka mereka tidak punya nama marga. Kemudian mereka membuat marga sediri yaitu Ba'Alwi, dan dari marga Ba'Alwi berkembang dan menyebar menjadi Bin Sekh Abubakar, Al-Attas, AsSegaff, BaSyeiban, AlHamid dan lain2 menjadi 114 Marga.

Dari rasa takut ketahuan kedoknya, bahwa mereka adalah keturunan Ahlul-Bait palsu, maka mereka :

Rajin membuat catatan silsilah2 mereka sendiri yg di-kait2-kan pada Sayyidina Husein Bin Ali Bin Abu Thalib RadhiAllahu-anhu tanpa disaksikan oleh orang lain.(maksudnya untuk mencari legitimasi).

Banyak juga yg bekerja sama dgn jin untuk mendapatkan kelebihan/kehebatan se-olah2 mereka mendapat karomah, agar dianggap WaliAllah.

Dalam berpropanganda, mereka selalu bekerja sama saling dukung mendukung dalam pemberian bumbu2 issue yg selalu mereka ciptakan agar menuver2 tsb enak didengar. Sbb mayoritas dari mereka adalah ahli kalam (pandai bersilat-lidah).

Kemudian sebagian dari marga2 Ba'alwi tsb ada yg hijrah mengikuti pedagang2 Hadramaut ke negara2 yg pengetahuan Islamnya masih lemah, spt India, Malaisia, Indonesia, dsb.
Dgn mengklaim diri sebagai Ahlul Bait (keluarga RosulAllah) dgn bukti2 yg mereka buat sendiri (spt kakek2 mereka sewaktu datang ke Hadramaut)agar mendapat lahan penghormatan dari penduduk setempat dan sampai sekarang masih dilanjutkan oleh cucu2 mereka.....

Menurut pengamatan ane :

1. Ahlul Bait(keturunan dan nenek moyang RosulAllah), tidak akan ada satupun diantaranya yg berbuat maksiat.(coba dipelajari mulai dari Nabi Ibrahim Alaihi Salam).

2. Jika para habib atau Ba'alwi benar mempunyai bukti2 yg kongkrit bahwa mereka adalah keturunan Sayyidina Husein Bin Ali Bin Abu Thalib RodhiAllahu-anhu :

Kenapa mereka tidak berani mengklaim diri sebagai Ahlul Bait di Mekkah yg nota bene tempat asal-usul Ahlul Bait ???

Kenapa mereka gemar membuat ritual2 yg tidak di-ajarkan oleh RosulAllah ? Se-olah2 ajaran RosulAllah tidak komplit, dgn dalih cinta RosulAllah ?

3. Sewaktu pecah perang teluk 1990, kenapa semua para habib atau Ba'alwi berpihak pada Iran yg jelas2 Syi'ah dan selalu mengkhinati Ahlul Bait ?
Ini membuktikan bahwa nenek moyang mereka adalah orang2 persia yg berada di Harran-Iraq.

Wahai para habib atau para Ba'alwi, katakanlah yg haq adalah haq, katakanlah yg bathil adalah bathil. Sebab tanggung jawab pada Allah sangat berat.

Ingatlah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ليس مِن رجلٍ ادَّعى لغير أبيه وهو يَعلَمه إلاَّ كفر بالله، ومَن ادَّعى قوماً ليس له فيهم نسبٌ فليتبوَّأ مقعَدَه من النار ))، رواه البخاريُّ (3508)، ومسلم (112)، واللفظ للبخاري

“Tidak ada seorangpun yang mengaku (orang lain) sebagai ayahnya, padahal dia tahu (kalau bukan ayahnya), melainkan telah kufur (nikmat) kepada Allah. Orang yang mengaku-ngaku keturunan dari sebuah kaum, padahal bukan, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

Anonim mengatakan...

mas-mas dan mbak-mbak...keturunan Rasulullah tidak akan pernah hilang dari muka bumi hingga hari kiamat.
Sayyid muhammad bi alwi al maliki juga keturunan Rasulullah.di indonesia banyak kiai dan ulama yang juga keturunan Rasulullah.

kalo antum gak percaya karomah silahkan,klo antum gak percaya habaib itu keturunan Rasulullah,silahkan.itu hak antum,dan silahkan di cek bsog waktu di yaumul mahsyar.

berarti Wali songo yang notabene adl keturunan Rasulullah adalah palsu,syech abdul qadir al jaelani itu penipu,imam syafi'i itu penipu.

tp kenapa yaw,walisongo bisa mengislamkan pulau jawa.kenapa yaw,bekas karomah mereka masih ada?orang" yang menghina mereka kebnyak menurut antum mati dengan hina dan mengenaskan.

klo gak percaya,bongkar thu kuburan para habaib,dan ulama yang menurut ente penipu dlm nasab.pasti dan pasti jasad mereka masih utuh.dan bandingkan dengan jasad para tukang fitnah,seperti antum....

Anonim mengatakan...

orang2 seperti anda penghancur islam, pemecah muslim, kalau mereka penyembah batu atau simbol tamba, boleh kita kritik, tapi mereka penyebar islam yang amalnya pasti masuk surga,

Anonim mengatakan...

jangan perna menggali sejara dengan kepalsuan, jangan copy pasta, orang yang kebanyakan menjiplak akan sama dosanya dengan pengarang sejara palsu, no hp 082347872423 ansar al aidi

RA Arief Rachman ibn Kamal Al Azmatkhan mengatakan...

Apakah antum seorang umat islam? darimana antum bisa memeluk agama islam? tentunya dari orang tua antum bukan? dan dari mana orang tua dan kakek buyut antum bisa mengenal dan memeluk islam? tentunya dari para walisongo yg khususnya mensyi'arkan islam ke Tanah Jawa dan Bumi Nusantara ini! Tahu kah antum bahwa semua wali songo adalah keturunan Rasullah dari Alawiyin dan bermarga Al Azmatkhan? saran ana, antum musti banyak membaca literatur sejarah yang benar, perbanyaklah istighfar supaya Allah membebaskan antum dari kebodohan. Wassalam

Unknown mengatakan...

Yg posting ne keliatan bnr bungulnya

Anonim mengatakan...

Kalau antum tidak tahu sejarah jangan asal ngomong. Orang2 salafi/wahabi = khawaridj, adalah orang2 yang inkar sunnah, makanya di perangi oleh Imam Ali bin Abi Thalib (karramallahu wadjha), karena sudah keluar dari ajaran Islam, beda dengan Ahlussunnah wal Jamaah dan Syi'ah yang masih memegang teguh Al-Quran dan Sunnah Rasul, termasuk Itrah/Ahlul Bayt nya.
Jadi sadarlah sebelum ajal menjemput antum, karena Rasulullah tidak akan memberikan syafaat kepada antum selama ada rasa iri dan dengki terhadap Ahlul Bayt nya (termasuk Zurriyyat nya, di Indonesia dikenal dengan sebutan Habib, Sayyid, Syarif atau Syarifah).
Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah beserta Alul Bayt, Keluarganya dan para sahabatnya yang setia hingga akhir zaman.

ZIESCHOOL mengatakan...

sudah jelaslah bagi kita semua bahwa siapa yang memusuhi anak - cucu Rasululoh SAW..ga usah diperpanjang kita cinta RAsul SAW kita cinta semua ahlinya. titik.

yang ga suka sana lo buat ahlul bait sendiri :D

Anonim mengatakan...

kritis boleh kali salut buat penulis, kalau nurut ane siapa aja boleh ngaku turunan Rosul wajib di hormati dan dicintai , asal memenuhi aturan main, turunan Rosul itu , tidak boleh menerima sumbangan , shodaqoh , zakat , turunan Rosul harus menjaga tuntunan Qur'an dan hadist secara benar tidak boleh diselewengkan , tidak melakukan ibadah2 Bid'ah , harus menyebarkan segala yg haq dan melarang yg bathil sama persis dgn kakek buyutnya Rosulullah , jika itu dilaksanakan bolehlah ia mengaku turunan Rosul dan wajib di hormati dan dicintai sesuai ilmunya tapi jika tidak dilaksankan malah membawa kejelekan agama dan nama baik Rosul tabokin aja , ketakwaan dan keimanan di Islam tidak memandang suatu turunan tapi di Islam memandang dari amal dan perbuatan seseorang , jika seseorang salah maka katakan salah jika seseorang benar maka katakan benar , berlaku untuk turunan Rosul atau bukan tidak ada kasta dalam Islam ingat itu dan harus di ingat Rosul turun kedunia juga menghilangkan kasta dan perbudakan , manusia sama disisi Allah yang membedakan amal perbuatannya. ini satu contoh hadist mengenai ketegeasan Rosul yg tidak membedakan tiap2 umat

Hadis Sahih Bukhari Jilid 4. Hadis Nomor 1809.
Dari 'Aisyah r.a. bahawa kaum Quraisy amat memusingkan mereka hal seseorang perempuan suku Makhzum yang melakukan pencurian. Mereka mengatakan: "Siapakah yang boleh berbicara dengan Rasulullah saw. (mengemukakan permintaan supaya perempuan itu dibebaskan)? Tiada yang berani untuk membicarakan hal itu hanyalah Usamah kesayangan Rasulullah saw," Lalu Usamah berbicara dengan Rasulullah saw. dan beliau menjawab: "Adakah engkau hendak menolong supaya orang bebas dari hukuman Allah?" Kemudian itu Nabi berdiri dan berkhutbah, sabda beliau: "Hai orang banyak! Orang-orang yang sebelum kamu menjadi sesat jalan disebabkan apabila seorang bangsawan mencuri, mereka biarkan saja (tidak dihukum). Tetapi kalau seorang yang lemah (rakyat biasa) mencuri, mereka lakukan hukuman kepadanya. Demi Allah! Kalau seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri, nescaya Muhammad akan memotong tangan anaknya itu. "

Anonim mengatakan...

Orang Arab bukan seperti orang Indonesia mereka sangat mengenal Nasab mereka tidak mungkin mengarang nasab, orang Batak saja tidak bisa mengarang marganya....dan Rasullullah mengatakan bahwa Allah akan memelihara Ahlul Bait dan kita bershalawatatas mereka. dan diakhir zaman szalahseorang dari keturunan Rasullullah itu akan kembali muncul memimpin umat.

Anonim mengatakan...

Saya pernah mendengar dari seorang habib, bahwa habib itu berasal dari Iran yang berhijrah ke Hadramaut pada abad, (maaf saya lupa) ada beberapa yang datang ke Indonesia, Pelajaran sejarah dahulu saat sekolah, Iran itu adalah Persia sukunya Aria bukan Arab. namun siapapun dia jika memang membawa ajaran Islam yang baik kita ikuti.
Mohon Maaf jika ada kesalahan. mohon di koreksi

Anonim mengatakan...

Saya pernah mendengar dari seorang habib, bahwa habib itu berasal dari Iran yang berhijrah ke Hadramaut pada abad, (maaf saya lupa) ada beberapa yang datang ke Indonesia, Pelajaran sejarah dahulu saat sekolah, Iran itu adalah Persia sukunya Aria bukan Arab. namun siapapun dia jika memang membawa ajaran Islam yang baik kita ikuti. Islam Bukan hanya untuk orang Arab atau orang tertentu, Islam untuk semua umat.
Mohon Maaf jika ada kesalahan. mohon di koreksi

Unknown mengatakan...

Salam... Menarik juga nyimak apa yg di utarahkan Sdri Aisyah Buldifah...!! tp dapat dr mana tuh informasi dr mulut suami anti,,, suami anti asli mana?? Tolong di jwb.. syukran

Anonim mengatakan...

salam sibuk bicara keturunan 'yang paling mulia di sisi ALLAH yg paling TAQWA itu pakai pegangan

elfan mengatakan...

TIPISNYA PERBEDAAN DENGAN PERPECAHAN!!!

Ada motto yang ditulis sbb.:
PERBEDAAN itu direstui agama. Yang tidak direstui adalah PERPECAHAN.
Setiap Anda berusaha untuk menghapus perbedaan, yang lahir adalah TEROR.

motto di atas terbaca dalam akunProf ini:
http://nadirsyahhosen.net/

Lalu upaya pengidentitas suatu simbol seperti ‘HABIB’yang hakikatnya terkandung makna 'PERPECAHAN' apakah juga di-RESTUI agama, ya seperti ini?:

GELAR HABIB: APA BENAR UNTUK BELA PERSATUAN DAN KESATUAN UMAT MUSLIM???

RASANYA MEMANG SUDAH WAKTUNYA GELAR IDENTITAS INI TIDAK DIWARISKAN LAGI PADA ANAK CUCUNYA

Habib adalah suatu lambang pengukuhan dan peng-'abadi'-an PERPECAHAN keluarga Saidina Ali bin Abi Thalib yakni Hasan bin Ali bin Abi Thalib dengan Husein bin Ali Abi Thalib walaupun ketiga tokoh ini sendiri tidak mengetahui adanyai identitas HABIB atau HABAIB. Indentitas habib atau habaib ini lalu diabadikan oleh dinasti keluarga ALAWIYIN turun-menurun pada setiap nama dari ANAK CUCUNYA. Astaghfirullah.

Di sisi lain, Al Quran sama sekali tidak mengenal adanya istilah KETURUNAN AHLUL BAIT atau KETURUNAN RASUL atau KETURUNAN NABI ya termasuk juga yang dianggap orang sebagai ‘KETURUNAN NABI’ MUHAMMAD SAW.

Di dalam Al Quran hanya mengenal istilah seperti keturunan Nuh, keturunan Ibrahim, keturunan Israel dsb. (a.l. QS. 19:58) Lalu, apakah ada ‘KETURUNAN MUHAMMAD’ (istilah seperti termuat dalam Al Quran) dan ternyata istilah KETURUNAN MUHAMMAD sama sekali juga tidak ada.

Benarlah Hadits Nabi Muhammad SAW sbb.:
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ليس مِن رجلٍ ادَّعى لغير أبيه وهو يَعلَمه إلاَّ كفر بالله، ومَن ادَّعى قوماً ليس له فيهم نسبٌ فليتبوَّأ مقعَدَه من النار ))، رواه البخاريُّ (3508)، ومسلم (112)، واللفظ للبخاري
“Tidak ada seorangpun yang mengaku (orang lain) sebagai ayahnya, padahal dia tahu (kalau bukan ayahnya), melainkan telah kufur (nikmat) kepada Allah. Orang yang mengaku-ngaku keturunan dari sebuah kaum, padahal bukan, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

http://www.muhsinlabib.com/tulisan-luar/mencari-habib-sejati
http://al4nborn3o.blogspot.co.id/2011/03/asal-mula-gelar-imam-syekh-habib-dan.html

Anonim mengatakan...

HATI HATILAH SAUDARAKU,KEBENCIANMU PADA SEGOLONGAN ORANG BISA MEMBUAT MU TIDAK BERFIKIR DENGAN BENAR.

Unknown mengatakan...

mohon maaf sblumnya, saya jg pernah dengar bahwa seorang habib mnyatakan bahwa dlam islam itu ada 12 imam. saya mrasa aneh denger nya krna apa 12 imam itu hnya ada dlam ajaran syiah. silahkan ente cek sendiri pernyataan itu ane denger d youtube dmana habib dr jakarta yg mnyatakanya disebuah kampung ddaerah jawa.

hambaallah mengatakan...

12 imam yang dimaksud itu adalah keturunan rasulullah S.A.W dari husein yaitu ali zainal abidin sampai seterusnya. Tetapi, syiah menganggap mereka ma'sum (tidak ada dosa) tetapi alawiyiin atau sunnah wal jamaah menganggap 12 imam tersebut adalah keturunan nabi yang saleh dan aalim tetapi tidak maksum karena mereka juga manusia.

elfan mengatakan...

MENGAPA HARUS 'BERDUSTA' MENGANGKU SEBAGAI PEWARIS DINASTI KETURUNAN?

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. [SQS. Al-Baqarah, 2:10]

Apakah di dalam Al Quran memuat istilah KETURUNAN NABI, KETURUNAN AHLUL BAIT atau KETURUNAN RASUL? Jawabannya, TIDAK MENGENAL alias TIDAK ADA KETIGA ISTILAH tersebut sama halnya dengan tidak adanya istilah keturunan presiden, keturunan gubernur, keturunan ulama, keturunan dosen atau keturunan profesor.

Istilah apa yang ada di dalam Al Quran, simak yang satu ini:

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari KETURUNAN ADAM, dan dari ORANG-ORANG YANG KAMI ANGKAT 'BERSAMA' NUH, dan dari KETURUNAN IBRAHIM dan (KETURUNAN) ISRAEL,......" [SQS. Maryam, 19:58]

Apakah di dalam Al Quran ada memuat istilah KETURUNAN MUHAMMAD? Subhanallah, pastinya TIDAK ADA MEMUAT ISTILAH KETURUNAN MUHAMMAD! Lalu kenapa ada orang-orang atau kelompok-kelompok yang mereka NAGKU-NGAKU sebagai KETURUNAN AHLUL BAIT, KETURUNAN RASUL atau KETURUNAN NABI? Ahlul Bait yang mana, rasul yang mana dan nabi yang mana pula?

Karena istilah KETURUNAN MUHAMMAD itu tidak ada artinya BENAR bahwa TIDAK BOLEH ada orang-orang, kelompok orang yang mengngaku sebagai pewaris keturunan ahlul bait, keturunan nabi atau keturunan rasul lagi karena mereka sudah DUSTA. Sebagai pembanding, begitu juga dengan istilah keturunan presiden, keturunan gubernur dsb. maka yang ada adalah KETURUNAN SOEKARNO, KETURUNAN SBY, KETURUNAN MEGAWATI atau KETURUNAN ANIES BASWEDAN, dsb.

Simak kajian lebih lanjut sbb.:

“Orang yang mengaku-ngaku dengan sesuatu yang tidak dia miliki maka dia seperti pemakai dua pakaian kebohongan.” (HR. Muslim dalam Shahihnya, no. 2129 dari Hadits Aisyah radliyallahu’anha)

Disebutkan dalam hadits-hadits shahih tentang keharaman seseorang menisbatkan dirinya kepada selain nasabnya. Diantara hadits Abu Dzar radliyallahu’anhu, bahwasanya ia mendengar Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Tidaklah seseorang menisbatkan kepada selain ayahnya sedang dia mengetahui melainkan dia telah kufur kepada Allah. Dan barangsiapa yang mengaku-ngaku sebagai suatu kaum dan dia tidak ada hubungan nasab dengan mereka, maka hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di neraka”.[4] (HR. al-Bukhori, No. 3508 dan Muslim, No. 112)

https://aslibumiayu.net/1314-haramnya-mengaku-ngaku-sebagai-keturunan-ahlul-bait.html

Unknown mengatakan...

ibu bro n pak sist....semua yg dituduhkan ke ahlul baitin Nabi SAW fitnah Dunia,,,,org2 yg menghina dan tidak menganggap mereka keturunan Nabi SAW silahkan saja tidak apa2 menurut saya,,,artinya mereka juga tidak mempercayai keturunan Nabi SAW yg akan turun diakhir Zaman Kelak, IMAM MAHDI, kemudian mereka mempergunakan ayat Al Qur'an sebagai landasan, namun Al Qur'an itu tidak lengkap Jika Surah AL KAUTSAR Dihapus dari AL QUR'AN, secara tidak langsung buat org2 yg menyepelekan Ahlul Baitin Nabi SAW tidak mempercayai Firman Allah SAW, apakah masih belum sadar2 juga Al Qur'an itu Jangan dimaknai Secara Tekstual, hanya mengetahui dari Makna tersurat saja, ada berbagai macam ilmu yg harus ente2 pelajari sedikitnya ada 14 ilmu dlm islam dikuasai penuh, baru ente bisa memahami maksud Al Qur'an, bukan berarti terjemahan itu tidak benar, bisa digunakan untuk motivasi Manusia, jadi Sy sarankan kalau anda tidak mengakui Ahlul Baitin Nabi SAW tidak apa2 buat Ente, Keluarga Ente Atau siapapun,,,tapi tolong juga hormati dan hargai kami para Pecinta Nabi SAW ila Ahlul Baitnya, dan Jangan Lupa kalau ente2 tidak suka dengan kegiatan Maulid, tahlil serta dianggap melakukan kegiatan syirik silahkan saja, tapi kami akan tetap melantunkan Shalawat sampai akhir Zaman, dan 1 lagi Sejarah jangan dibolak balik, sejarah dikupas baik2 jgn menjadikan sejarah sebagai hal-hal sekedar pengetahuan saja tapi gali lebih dalam,,,kalian kan juga beragama islam Tuhan Kalian Pun Allah SWT, Nabi Kalian Pun Baginda Rasulullah Muhammad SAW,,,secara Tauhid Kita sama,,,tp kenapa giliran kami melakukan apa yg menjadi perintah Guru2 kami Wabilkhusus Para Habaib kalian hina,,,mereka tidak mengajarkan kami hal2 yg dilarang Allah SWT,,,Nasab Mereka kenapa sampai sekarang tercatat di Rabithah Maupun dari Naqhobatul Asraf karena memang Wajib bagi mereka menjaga silsilah keturunan Dari Datuk Mereka Nabi SAW, malah kalian mengingkari Hadist Atau perkataan Nabi SAW tentang Ahlul Baitnya,,,dan malah mengkonfrontir dengan Hadist Nabi yg lain,,,belajar Hadist ada ilmunya Namanya Asbabul Wuruj, Nawhu Sarafnya, Nabi melafaskan Hadist tidak asal saja ada sebab musababnya,,,tapi memang kalian sudah dari latar belakang yg mempunyai Tauhid berbeda makanya kalian Anggap remeh....mohon Maaf apa yg sy sampaikan ini merupakan ketersinggungan sy, seperti apapun, sy akan bela para Habaib, terlebih lagi Guru SAYA JUGA HABAIB dari Garis AL JUFRIE....

Hamba mengatakan...

Kalau ana, percaya bahwa keturunan nabi tetap ada hgga hr kiamat (imam Mahdi keturunan Hasan ra). Tapi seperti kita tau, imam Mahdi rahasia dan gak terpublikasi (apalagi jadi org populer/seleb). Masalahnya klaim bs dilakukan siapa sj (gk ada tes DNA).
Ana juga hati2, sjk jaman nabi sj yg ngaku nabi ada, hadits bisa dipalsukan, apalagi "cuma" silsilah keturunan (bisa konspirasi).
Apalagi nabi sudah memperingatkan (jadi pasti terjadi) dlm haditsnya ttg "siapa yang mengaku sebagai ayahnya padahal bukan.."
Jika memang benar keturunan nabi yang mulia dan lurus pasti Fulan juga akan begitu sprti Datuk penghulunya.
Allahu 'alam.